Ada yang suka puding? Aku salah satunya, mau puding rasa apa saja doyan. Teringat saat masih sekolah dan indekos, saat bulan Ramadan seperti ini aku cari puding untuk berbuka puasa. Belinya dikit-dikit, hanya satu atau dua iris. Era bahuela, belum banyak memakai cup lucu untuk tempat puding. Aku tidak mungkin beli banyak, karena di indekos tidak ada kulkas. Jadi, beli secukupnya saja untuk langsung dimakan.
Setelah berumah tangga, kalau kangen makan puding biasanya aku bikin sendiri dari bahan-bahan yang sudah tersedia saja. Kebetulan, beberapa hari yang lalu, kami paneh buah naga. Saking banyaknya, tidak hanya dimakan sendiri, alhamdulillah bisa dibagi ke tetangga dekat. Eh, uplek kulkas kok masih nemu satu buah naga lumayan besar. Wah, langsung deh kepikiran bikin puding buah naga.
 Tahu, kan, ya, kandungan gizi buah naga cukup banyak sehingga bermanfaat saat Bulan Ramadan dan pandemi seperti ini. Buah naga mengandung vitamin C, kalsium, magnesium, zat besi serta antioksidan yang cukup tinggi. Dari warnanya yang pekat saja sudah kelihatan kalau buah naga ini kaya akan zat pewarna alami yang disebut antosianin. Zat inilah yang mampu menurunkan resiko kanker dan melindungi tubuh dari resiko akibat radikal bebas. Wah, keren, ya si buah naga ini.
Sudah tahu kandungannya, makin semangat bikin pudingnya, dong. Kebetulan juga masih ada agar-agar tanpa warna di lemari dapur. Langsug action sajalah bikin puding buah naga ini. Yuk, kita mulai!
Bahan:
1 bungkus agar-agar tanpa warna.
1 buah naga ukuran sedang atau yang ada saja.
2,5 sdm gula pasir.
2,5 gelas air.
Cara membuatnya:
- Belah buah naga menjadi 2 bagian, keruk isinya dengan sendok. Lalu, dengan menggunakan garpu, tekan dan haluskan agak kasar.
- Siapkan panci. Masukkan air, agar-agar dan gula pasir. Rebus dan aduk hingga mendidih.
- Diamkan selama kurang lebih 2 menit, lalu masukkan buah naga.
- Tuang dalam wadah puding.
- Diamkan hingga dingin.
- Biar awet dan segar, masukkan ke dalam kulkas.
- Puding buah naga siap disantap.
Guys, tak lebih dari 15 menit, semuanya kelar. Menunggu dingin sajalah yang agak lama. Sangat cocok disuguhkan saat Bulan Ramadan seperti ini. Anak-anak juga suka, segar gitu. Andaikan bosan, bisa dipadupadankan menjadi menu lain. Es teler ataupun es buah. Tinggal tambahkan alpukat, tape ketan, sedikit sirup dan susu putih kental manis. Uwow, dijamin rasanya mantap jiwa. Selamat mencoba.
(Ed. Renita Oktavia)