Mohon tunggu...
Wahyu Fadhli
Wahyu Fadhli Mohon Tunggu... Penulis - Buku, pesta, dan cinta

tulisan lainnya di IG : @w_inisial

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ekonomi Islam Penengah Krisis Ekonomi Dunia

5 September 2018   22:19 Diperbarui: 5 September 2018   22:54 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu yang lalu, perekonomian dunia sempat diguncang dengan krisis ekonomi yang mencekik. Bahkan sistem ekonomi kapital untuk beberapa waktu terakhir ini sempat di kritik oleh beberapa pihak. Karena dianggap sistem ekonomi kapital yang dulu dianggap sebagai solusi ekonomi dunia, sekarang mengalami kemosrotan yang luar biasa. 

Saat itulah para pakar ekonomi dunia mulai berfikir untuk mengaji lebih lanjut tentang konsep ekonomi islam. Ekonomi islam dianggap bisa menjadi pemecah dalam prmasalahan ekonomi dunia saat ini. Konsep yang di kaji lebih dalam lagi mengenai ekonomi islam terletak pada konsep perekonomian yang merata. Sistem perekonomian yang dirasa tidak hanya membuat kaya satu pihak saja, tapi sistem perekonomian yang merata untuk seluruh masyarakat.

Ekonomi islam mulai diperhatikan dan dikaji oleh dunia mulai dari tahun 1970an oleh berbagai universitas di dunia. Yang pada akhirnya diimplementasikan dengan dibentuknya IDB (Islamic Development Bank) pertama di Jeddah. Hal ini kemudian berlanjut dengan berdirinya lembaga cara mendistribusikan kekayaan tersebut di masyarakat dengan sistem ekonomi islam. 

Adanya 3 asas ekonomi islam yang meliputi : asas cara memeroleh harta kekayaan, cara mengelola harta kekayaan yang telah di miliki. Kepemilikan dalam konsep ekonomi islam terdiri dari kepemilikan individu, negara dan umum secara seimbang. Sehingga diharapkan adanya kesejahteraan masyarakat yang merata.

Saat ini semakin meningkat keinginan yang berlebihan untuk memenuhi keinginan individu baik yang berupa material maupun pemuasan keinginan-keinginan semata. Hal ini dapat dikatakan sebagai dampak dari fenomena ekonomi kapital modern. Tetapi disisi lain masih sedikit upaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spiritual, dan kebutuhan pemerataan distribusi kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi menurut ekonomi kapital selayaknya perlu di kaji ulang. Karena dirasa saat ini sistem ekonomi kapital tengah membuat gap antara golongan orang kaya dengan orang miskin. Beberapa kebutuhan primier tidak dapat terpenuhi dengan baik, apalagi pada sektor pendidikan dan kesehatan yang fasilitasnya sangat jauh dari kata cukup.

Dari ketimpangan sosial yang terjadi antara golongan orang kaya dan orang miskin seperti ini telah memicu sebuah persoalan pada masyarakat. Dalam sebuah keluarga miskin misalnya, akan terlihat beberapa raut ketegangan di wajah mereka, ketimbang raut wajah yang menandakan sebuah keharmonisan. 

Hal itu terjadi karena pendistribusian yang tidak merata. Yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin. Kemudian dari sana akan menimbulkan rasa ketidakpuasan pada golongan orang-orang miskin. Akibatnya, tingkat solidaritas antar masyarakat melemah, dan semakin banyaknya masyarakat yang mengalami degradasi moral. 

Pada faham yang diajarkan oleh Marx pun tidak dapat memecahkan persoalan tersebut. Yang terpenting sebenarnya bukan pada perjuangan kelas, melainkan peranan moral. Marx telah melupakan moral untuk mengatasi problematika masyarakat ekonomi kapitalis. Maka dari itu harapan muncul dari sistem ekonomi islam untuk memecahkan permasalahan tersebut.

Salah satu kelebihan dari sistem ekonomi islam adalah pada moral dan spiritualitas yang tidak dimiliki oleh sistem ekonomi kapital ala barat. Sebuah sistem ekonomi yang mampu mengontrol terjadinya kecurangan-kecurangan dalam praktek ekonomi. Misalnya, riba, monopoli dan lain sebagainya. Yang mana dalam praktek-praktek tersebut cenderung akan menyusahkan masyarakat secara umum.

Yang jadi pertanyaan saat ini adalah, apakah sistem ekonomi islam itu lebih condong kepada kapitalis modern atau ekonomi sosialis? Untuk menjawab pertanyaan tersebut yaitu dengan cara mengetahui seperti apa sistem transaksi dan kepemilikan dalam sistem ekonomi islam. Dalam hal kepemilikan harta kekayaan dalam sistem ekonomi islam dibagi menjadi tiga jenis, yang pertama adalah kepemilikan individu (private property), kedua kepemilikan oleh negara (state property), ketiga kepemilikan oleh umum (collective property).

Kepemilikan individu dapat diperoleh dengan cara bekerja, harta waris, kegiatan untuk menghasilkan demi menyambung hidup, atau harta yang diperoleh dari seseorang tanpa mengeluarkan harta atau tenaga sepeserpun. Dalam hal kepemilikan individu ini, tidak semua harta adalah hak miliknya. Melainkan, 2,5% nya merupakan hak dari fakir miskin atau orang tidak mampu, dengan cara dibagikan melalui zakat mal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun