Mohon tunggu...
Moh Wahyu Syafiul Mubarok
Moh Wahyu Syafiul Mubarok Mohon Tunggu... Penulis - Part time writer, full time dreamer

No Sacrifices No Victories

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Build Back Better dan Ketangguhan Melawan Krisis Pandemi

19 Agustus 2021   21:18 Diperbarui: 28 Agustus 2021   13:50 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Silvio Kundt on Unsplash

Bencana multistruktural tersebut seolah menyadarkan dan membuka kembali kesamaan antara umat manusia, yakni kerentanan universal. Kemanusiaan yang rentan itu menjadi basis persaudaraan, terlepas dari perbedaan agama, ras, budaya, status sosial, hingga bangsa. 

Kondisi tersebut mendesak kita bersikap peduli terhadap yang lain, terutama yang menderita lewat imajinasi, kreativitas, dedikasi, dan sikap dermawan. Sikap peduli dan solidaritas berawal dengan mengakui dan menerima kerentanan kita bersama.

Sistem politik menjadi alat yang ampuh untuk menerjemahkan konsep solidaritas global dan sikap etis. Sudah menjadi rahasia umum apabila model pembangunan ekonomi global yang diterapkan 30 tahun terakhir, menjadi salah satu faktor penyebab munculnya pandemi corona. 

Sebanyak 174 ilmuwan Belanda mengeluarkan sebuah manifesto tentang model politik ekonomi pasca COVID-19. Grand design tersebut dapat dijadikan panduan pembangunan ekonomi global di masa depan, termasuk Indonesia. 

Suatu model pembangunan neoliberal yang memberikan penekanan pada pertumbuhan telah bermuara pada kerusakan dan bencana ekologis yang membuka peluang bagi munculnya sejumlah virus mematikan seperti COVID-19. 

Sehingga, transformasi agrikultural perlu menciptakan model pertanian regeneratif yang berpijak pada keselamatan biodiversitas serta promosi pangan lokal dan vegetarian yang berkelanjutan. 

Pembangunan sejumlah sektor publik krusial seperti energi bersih, kesehatan, pendidikan, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan harus senantiasa menjadi perhatian.

Build Back Better

Indonesia memilih opsi New Normal atau kehidupan normal baru untuk beradaptasi bersama virus yang belum bisa diatasi, sembari menggerakkan kembali roda ekonomi dan sosial yang sempat terhenti karena pembatasan berskala besar. 

Namun, kebijakan tersebut masih belum cukup untuk melanjutkan pembangunan karena sebatas solusi jangka pendek. Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) menyebut perlu adanya konsep Build Back Better, tidak hanya mengatasi pandemi tetapi membangun kembali lebih baik, sembari mempertahankan momentum agenda pembangunan berkelanjutan 2030. Hal tersebut sejalan dengan amanah Peraturan Presiden nomor 59 tahun 2017.

Tujuan dari Build Back Better adalah menghindari terjadinya kondisi kerentanan semula (yang lama) dan menjadikan proses pemulihan sebagai transformasi sosial, ekonomi, dan lingkungan menuju arah yang lebih baik. Sebenarnya konsep ini bukanlah sesuatu hal yang baru. Pertama kali diperkenalkan pasca-bencana Tsunami di kawasan Samudera Hindia 2006. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun