Kehidupan di dunia dihiasi dengan dua yang berbeda ada siang ada malam, ada susah ada gembira. Kedua perbedaan saling melengkapi hitam dan putih, gelap dan terang. Demikian pula kita hidup di dunia ini juga mempunyai dua pilihan, kita pilih yang mana kebaikan atau keburukan.
Selain itu kita juga ditaqdirkan dalam dua pilihan, dan kita harus bisa menjalani nya. Seandainya kita diberikan Allah SWT kekurangan harta, apa yang kita lakukan? ya kita hendaknya bersabar. Kesabaran ini sudah diberikan contoh oleh orang orang terdahulu. Sebagaimana Nabi Ayub,as yang dengan penuh kesabaran menerima taqdir diambil semua kekayaan bahkan nikmat tubuh sehat menjadi sakit. Kesabaran beliau menjadi pembelajaran kita dalam ujian ketidakpunyaan harta kita. Hikmahnya juga hisab kita di Yaumil akhir lebih ringan dibandingkan orang yang banyak hartanya.
Berikutnya adalah seandainya kita diberikan Allah SWT taqdir yang berlimang harta apa yang hendaknya kita lakukan? ya kita hendaknya banyak berderma sebagai mana yang di contohkan para pendahulu kita. Sebagai contoh Nabi Sulaiman,as dengan kekayaannya dan kekuasaan tetap menjaga dirinya tidak menjadi sombong justru menjadi orang yang bersyukur. Dan dengan kekayaannya banyak memberikan manfaat kepada umatnya. Demikian pula dicontohkan Nabi Muhammad,Saw yang senantiasa berbagi kepada sesama, dan ditularkan kepada putrinya Fatimah Az-zahra sehingga rela menjual kalungnya untuk bersedekah kepada orang lain.
Inti dari hidup ini adalah jika kita kekurangan harta hendaklah bersabar. Buah dari kesabaran adalah syurga yang luasnya seluas langit dan bumi. Dan jika banyak berharta hendaklah kita dapat berbagi kepada sesama bersedekah. Buah dari bersedekah dapat menangkal diri kita dari panasnya api neraka. Kembali pada diri kita bisakah kita hidup di antara dua pilihan?Â