Mohon tunggu...
wahyu sinangsih
wahyu sinangsih Mohon Tunggu... Lainnya - penyuluh

wanita yang senang dengan kesibukan, senang memberikan motivasi kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Haji yang Dirindukan

13 Juli 2020   15:19 Diperbarui: 13 Juli 2020   15:10 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tahun 2020 calon jamaah haji Indonesia merasakan sedih karena dibatalkannya haji tahun 2020. Setelah sepuluh tahun menunggu kini harus menunggu lagi tahun depan untuk dapat berangkat. Rasa sedih karena sudah sangat ingin berada di Rumah Allah  SWT atau baitullah, sudah terbayang haji yang dirindukan bertahun tahun. .

Disisi lain calon jamaah haji tahun 2020 juga lega karena pengumuman resmi tentang pembatalan tahun ini. Di awal munculnya Corona sempat jamaah haji was was  di Mekkah dan Madinah  bagaimana apa nanti pakai  menggunakan obat atau justru terkena atau ketularan virus Corona.  Kelegaan jamaah Indonesia menambah rasa rindu untuk berang tahun 2021.

Ibadah haji memang ibadah yang selalu dinanti kan dan dirindukan. Walaupun ibadah haji bersifat fisik namun spiritual juga ada. Saat thowaf tujuh putaran mengelilingi Ka'bah ada rasa yang tidak dapat diungkapkan lewat kata kata  kadang hanya air mata berlinang membasahi pipi kita. Dan itu akan membuat rasa rindu yang menggebu. Belum berakhir hati kita yang terasa syahdu dilanjutkan untuk sa'i yang berlari lari kecil dari bukit Sofa ke bukit Marwah tujuh kali, itu.juga membuat kita semakin rindu akan Baitullah. ini yang disebut prosesi umroh.

Saat prosesi haji menambah semangat beribadah yang dimulai dari ke Mina untuk tarwiyah atau langsung ke Arofah untuk wukuf dan nantinya akan dilanjutkan ke Mudzalofah untuk mabit. Belum berhenti acara akan dilanjutkan dengan melempar jumroh dari tanggal 9 Dzulhijah sampai 12 atau 13 Dzulhijah. 

Untuk nafar awal tanggal 9 sampai 12 Dzulhijah, sedangkan nafar tsani tanggal 9 sampai 13 Dzulhijah. Saat prosesi ini kita akan berjalan dari pondokan seperti tenda tenda melewati terowongan Mina lalu ke tempat untuk melempar dan kita akan bolak balik, kalau dilihat seperti permainan anak jalan lempar tetapi kalau kita merasakan betapa perjuangan nenek moyang kita Nabi Ibrahim as dan puteranya Nabi Ismail as sangatlah berat dan kita hanya  melestarikan seperti yang dicontohkan baginda Nabi Muhammad Saw.

Perasaan kita akan lebih campur aduk lagi sesudah selesai prosesi ibadah umroh dan haji kita ziarah ke makam Nabi Muhammad Saw di kota Madinah. Kita akan merasakan nikmatnya beribadah khususnya bisa sampai le Roudhoh. yang berada di masjid Nabawi. Rasa aman nyaman tentram di Madinah sangatlah menambah rasa rindu. Dan itulah senantiasa haji yang dirindukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun