Mohon tunggu...
Ahmad Firdaus
Ahmad Firdaus Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa UHAMKA

Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hubungan Perilaku Cuci Tangan dengan Kejadian Diare

20 Januari 2020   01:08 Diperbarui: 20 Januari 2020   01:21 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah cuci tangan penting untuk mencegah terjadinya diare?

 

Tangan adalah bagian tubuh kita yang paling banyak tercemar kotoran dan bibit penyakit. Ketika memegang sesuatu, dan berjabat tangan, tentu ada bibit penyakit yang melekat pada kulit tangan kita. 

Sehabis memegang pintu kamar kecil (sumber penyakit yang berasal dari tinja manusia), saat mengeringkan tangan dengan lap di dapur, memegang uang, lewat pegangan kursi kendaraan umum, gagang telepon umum, dan bagian-bagian di tempat umum, tangan hampir pasti tercemar bibit penyakit jenis apa saja. 

Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, adalah bagian dari perilaku hidup sehat. Cuci tangan dengan betul tidak hanya dipengaruhi oleh cara mencucinya, tetapi juga oleh air yang digunakan dan lap tangan yang digunakan. (Purwandari, Ardiana, and Wantiyah 2013)

Berdasarkan studi Basic Human Services di Indonesia tahun 2006, perilaku masyarakat dalam mencuci tangan adalah setelah buang air besar sebesar 12%, setelah membersihkan tinja bayi dan balita sebesar 9%, sebelum makan sebesar 14%, sebelum memberi makan bayi sebesar 7%, dan sebelum menyiapkan makanan sebesar 6 % (Depkes, 2008).

Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit yang ditularkan melalui tangan, misalnya diare dan infeksi saluran nafas atas.

Penelitian Burton, Cobb, Donachie, Judah, Curtis, dan Schmidit (2011) dan Pickering, Boehm, Mwanjali, dan Davis, (2010) menunjukkan bahwa cuci tangan dengan menggunakan sabun lebih efektif dalam memindahkan kuman dibandingkan dengan cuci tangan hanya dengan mengggunakan air. (Purwandari, Ardiana, and Wantiyah 2013)

Program pemerintah dalam mencanangkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sejak tahun 2008 menunjukkan kejadian diare menurun 32% dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar, 45% dengan perilaku mencuci tangan pakai sabun, dan 39% perilaku pengelolaan air minum yang aman di rumah tangga. Sedangkan dengan mengintegrasikan ketiga perilaku intervensi tersebut, kejadian diare menurun sebesar 94%.  Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan kepada separuh dari proporsi penduduk yang belum mendapatkan akses (Depkes, 2008)

Cuci tangan ternyata merupakan sebuah kunci penting dalam pencegahan penularan penyakit. Penyakit menular banyak terjadi karena masalah perilaku hidup bersih dan sehat yang rendah, salah satunya dalam hal mencuci tangan. Mencuci tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit virus, bakteri, dan parasit lainnya pada kedua tangan (Rachmayanti 2013)

Berikut ini adalah 7 langkah cuci tangan yang benar : 1). Membasahi dan mengusap telapak tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, 2). Mengusap dan menggosok punggung tangan secara bergantian, 3). Mengusap sela jari -- jari tangan, 4). Membersihkan jari -- jari tangan, 5). Menggosok dan memutar ibu jari secara bergantian, 6).Membersihkan ujung jari dengan meletakkannya ke telapak tangan dan gosok secara perlahan, dan 7). Membersihkan pergelangan tangan dengan cara memutar secara bergantian. Setelah itu bilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir dan keringkan dengan handuk bersih atau tisu. (Laily 2017)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun