Mohon tunggu...
Wahyu Purnaningtyas
Wahyu Purnaningtyas Mohon Tunggu... Guru - Guru

A teacher in a vocational high school.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PBL Berbantuan Media Power Point Dipadukan dengan Metode Mind Mapping pada Materi Descriptive Text dalam Kemampuan Menulis

6 Desember 2022   16:13 Diperbarui: 6 Desember 2022   16:27 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mata Pelajaran Bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran yang diujikan dan sangat penting karena merupakan Bahasa Internasional. Beberapa keterampilan (skill) yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam mata pelajaran ini diantaranya speaking (membaca), writing (menulis), reading (membaca), dan listening (mendengarkan).  Namun di kelas X-SMK ini, banyak peserta didik yang masih rendah kemampuannya dalam menguasai keempat keterampilan Bahasa Inggris tersebut, khususnya dalam menulis (writing). 

Berbagai aturan tata bahasa termasuk tenses membuat peserta didik sulit memahami dan menuliskan ide-ide dalam Bahasa Inggris. Selain itu, guru juga masih jarang menerapkan model dan metode pembelajaran yang inovatif dalam proses belajar mengajar. Alasannya, karena kurangnya sarana prasana di sekolah termasuk terbatasnya proyektor sehingga guru kesulitan jika ingin menerapkan model pembelajaran berbasis TPACK (Technological, Pedagogical, and Content Knowledge).

Berkaca pada permasalahan tersebut, penulis mencoba menerapkan sebuah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dipadukan dengan metode mind mapping (peta konsep). Model pembelajaran ini diterapkan penulis pada peserta didik kelas X-SMK Manahijul Huda Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023 pada mata pelajaran Bahasa Inggris KD Menyusun teks deskriptif. 

Tidak hanya menggunakan model pembelajaran inovatif, penulis juga menggunakan media pembelajaran yang berbasis teknologi, yakni power point dan video, menggunakan worksheet (lembar kerja) yang komunikatif dan kreatif, serta lembar refleksi dan evaluasi berbasis teknologi menggunakan google form. Harapannya, dengan model dan media pembelajaran tersebut, peserta didik dapat termotivasi untuk belajar Bahasa Inggris.

Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran dengan 5 sintak atau urutan proses pembelajaran, yang menurut Wena (2013: 91) PBL merupakan strategi pembelajaran dengan menghadapkan peserta didik pada permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain peserta didik belajar melalui masalah. 

Sedangkan Mardi dkk (2007: 69) menyebutkan bahwa Microsoft Power Point adalah salah satu program aplikasi dari Microsoft yang dapat digunakan untuk melakukan presentasi, baik untuk melakukan sebuah rapat maupun perencanaan kegiatan lain termasuk digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah. Penggunaan Power Point juga relative mudah, sehingga guru dan peserta didik tidak kesulitan dalam membuat dan mengaplikasikan dalam pembelajaran.

Problem Based Learning (PBL) berbantuan dengan media power point dan metode mind mapping, diawali dengan guru yang membuka pelajaran dengan apersepsi, motivasi, dan tes kemampuan awal. Pada kegiatan inti, penulis memberikan pemantik kepada peserta didik berupa video tentang mendeskripsikan seseorang, dilanjutkan dengan beberapa pertanyaan yang harus didiskusikan.

Kemudian, dilanjutkan dengan pembentukan kelompok (4 kelompok)  dan pembagian LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) atau worksheet berupa foto-foto dari tokoh-tokoh terkenal dan kertas untuk membuat peta konsep (mind mapping). Bersama dengan kelompoknya peserta didik diminta untuk mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan. Kemudian peserta didik memaparkan hasil diskusinya.

Dalam pengerjaan lembar kerja, guru memberikan pengarahan dan pembimbingan terhadap masing-masing kelompok. Setelah itu, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya secara bergantian. Dilanjutkan dengan review dari guru dan pelafalan kosakata secara bersama-sama untuk menguatkan penguasaan kosakata. Setelah kegiatan inti berakhir, peserta didik mengisi jurnal refleksi didalam google form. Pembelajaran ditutup dengan motivasi, rencana untuk pertemuan selanjutnya, motivasi, dan evaluasi.

Seluruh sintak dalam PBL tercapai dengan baik, tujuan pembelajaran juga tercapai. Di akhir pembelajaran, peserta didik dapat mengidentifikasi fungsi sosial, struktur kebahasaan dari teks deskriptif, dan mampu mendeskripsikan seseorang menggunakan metode mind mapping dan mempresentasikannya. 

Peserta didik menjadi lebih aktif, lebih terarah lebih termotivasi, dan lebih mudah memahami pelajaran Bahasa Inggris. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan power point dan mind mapping dapat meningkatkan keterampilan menulis peserta didik dalam teks deskriptif.

Wahyu Purnaningtyas, S. Pd

Guru Bahasa Inggris di SMK Manahijul Huda Pati-Jawa Tengah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun