Mohon tunggu...
Ega Wahyu P
Ega Wahyu P Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang pengelana dari negeri Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelajaran dari Kasus Ferdy Sambo

2 September 2022   23:54 Diperbarui: 2 September 2022   23:54 1701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Institusi polri kembali menggegerkan dunia. Bukan karena mendapatkan prestasi antar negara, atau menghadang demonstran di ibu kota, melainkan lebih dari itu. Sebuah kasus besar yang melibatkan nyawa manusia terjadi ditubuh pelindung dan pengayom masyarakat ini. Bukan menangkap atau memecahkan kasus, melainkan membuat kasus baru dengan desain yang berbeda. Oknum polisi, Ferdy Sambo, yang belakangan ini namanya meroket oleh media, diindikasikan melanggar hak asasi manusia dengan melakukan pembunuhan berencana terhadap ajudannya sendiri.

Berita itu telah viral diberbagai media, dimana Ferdy Sambo melakukan pembunuhan berencana, dan berusaha menghilangkan jejaknya dengan melakukan rekayasa, seolah-olah terjadi adu tembak antar anggota. Namun, hal itu gagal dan diketahui oleh publik melalui penyelidikan pihak berwajib.

Baca juga: Ayo Cari Muka!

Sekian waktu berlalu, berita tersebut menjadi santapan hari-hari media pertelevisian. Hampir muak pula melihat berita terkait hal ini, tetapi ternyata ada pelajaran penting dari kasus besar di 2022 ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Harta, Tahta dan Wanita adalah Ujian

Ferdy Sambo adalah jendral bintang dua yang punya banyak harta. Kasus yang dihadapinya berawal dari wanita, yang mana ia berpendapat bahwa istrinya telah mengalami kekerasan seksual. Entah bagaimana cerita itu bisa terjadi, tetapi pelajaran pentingnya adalah semua yang melekat pada tubuh seseorang adalah ujian. Harta yang melimpah ruah, tahta yang tinggi membumbung atau wanita yang berparas cantik sedunia, merupakan wujud dari ujian hidup manusia.

Hal yang harus dikhawatirkan adalah, ketika jendral bintang dua gagal dalam menghadapi ujian hidupnya, apalah artinya kita yang hanya rakyat biasa. Tentu gagal adalah makanan sehari-hari. Walaupun dengan versi yang berbeda. 

Sehingga tidak ada lagi alasan untuk angkuh, congkak maupun sombong dengan jabatan yang kita pegang, atau rumah mewah dan mobil megah yang kita gunakan, atau hadiah istri/suami yang rupawan dari Tuhan. Semuanya adalah titipan, dan sebagaimana titipan akan diambil kembali oleh penitipnya. 

Titipan itu sebagai ujian, apakah kita yang dititipi adalah orang yang amanah, mampu menjaga dan merawat barang titipan, atau kita adalah orang yang rakus dan khianat terhadap pemberi titipan.

2. Orang yang paling dilindingi boleh jadi adalah musuh yang harus dihindari

Pembunuhan terhadap Brigadir J ini sangat mengagetkan dunia. Bukankah posisi Brigadir J adalah seorang ajudan, yang seharusnya melindungi, menjaga, mengamankan dan membantu Ferdy Sambo selaku atasan? Bukankah ajudan adalah orang yang harus melindungi atasannya dari ancaman pembunuhan? 

Ternyata dunia memang sudah terbalik. Malah ajudan yang menjadi korban pembunuhan oleh atasannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun