Mohon tunggu...
Ega Wahyu P
Ega Wahyu P Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang pengelana dari negeri Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Film Kehidupan

9 Juli 2022   10:46 Diperbarui: 9 Juli 2022   10:50 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Film Kehidupan

Hampir semua orang di era sekarang pernah menonton film. Berbagai genre dihadirkan memenuhi industri perfilman. Satu film memiliki alur cerita yang berbeda dengan film lainnya. Terkadang sebuah film berakhir baik, buruk atau sesuatu yang membuat penonton bingung dan penasaran kelanjutannya.

Dalam film terdapat beberapa tokoh yang memainkan perannya, ada protagonis, antagonis, atau sekadar figuran. Semua mendapat porsi cerita masing-masing dari penulis skenario. Seluruh aktor tadi juga harus berakting sesuai panduan dan arahan sutradara.

Satu cuplikan video, biasanya dibutuhkan beberapa kali pengambilan gambar. Hal itu disebabkan banyak faktor, baik teknis maupun non teknis. Hal tersebut juga terus diulang sampai mendapatkan hasil yang maksimal, menurut pandangan sutradara. Hasil shooting itu akan dibuat benar-benar indah, rapi dan layak ditonton, sehingga kesalahan-kesalahan dalam berakting harus diminimalisir, bahkan harus diulang adegannya.

Setelah dipikir dan direnung, hidup kita juga seperti proses pembuatan film itu. Ada cerita yang harus diperagakan oleh manusia.

Setiap insan juga harus patuh dan tunduk pada "Sutradara", agar hidup yang dikerjakan benar-benar mendapat hasil maksimal.  

Dalam hidup ada berbagai karakter tokoh, baik antagonis, protagonis, atau manusia yang berlalu sebentar seperti seorang figuran. Jadi biasakan diri kita dengan berbagai tokoh tersebut.

Tidak setiap cerita dapat diselesaikan dalam satu kali shooting. Sama dengan hidup, yang tidak serta merta hajat dan cita-cita dapat diwujudkan dalam sekali usaha. Perlu ikhtiar yang pol-polan.

Jadi jangan bersedih bila gagal dalam usaha, atau sukses yang tertunda, semua adalah biasa dalam sebuah film. Kalau gagal, apakah langsung berhenti? Tentu tidak. Usaha itu tetap harus dicoba dan terus dicoba sampai hasil benar-benar sesuai yang diharapkan.

Manusia di dunia juga harus berperan sesuai kehendak-Nya. Supaya sesuai, ikuti pedoman hidup, yakni kitab suci. Supaya bisa ikut apa yang ditulis dikitab suci, perlu membaca, belajar dan mendalaminya.

Jangan takut mencoba, sebab awal kegagalan adalah enggan mencoba langkah selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun