Mohon tunggu...
Wahyu NurRamadhani
Wahyu NurRamadhani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Manajemen Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sistem Pendidikan yang Salah di Masa Pandemi

15 Agustus 2020   01:30 Diperbarui: 15 Agustus 2020   01:43 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dimasa pandemi covid 19 yang melanda Indonesia saat ini kita ketahui bersama negeri  ini sedang dilanda oleh kepanikan yang begitu luar biasa baik pemerintah nya dan juga rakyatnya. Sejak tanggal 18 maret 2020, virus covid 19 menyerang Indonesia sampai  saat ini dan belum juga berakhir, pemerintah Indonesia mengatakan ini adalah pandemi  besar yang harus diserang bersama dengan cara mematuhi protokol kesehatan yang dipimpin oleh tim gugus tugas covid 19. Karena pandemi ini banyak sekali problematika yang terjadi didalam negeri ini, problem yang terjadi ialah ketika virus ini menyerang dampak yang diakibatkan begitu besar termasuklah aktivitas masyarakat Indonesia dibatasi dan dikurangi tidak boleh lagi keluar beramai-ramai, berkumpul-kumpul intinya sesuatu hal yang berbau keramaian harus dihindari, dan lebih baik didalam rumah apabila tidak ada keperluan darurat, al hasil pemerintah menerapkan PSBB (Pembatasan beskala besar).

Efek yang ditimbulkan begitu nya banyak dari segala sudut  bidang , bidang  ekonomi, kesehatan, perindustrian, pariwisata, dan terlebih kepada bidang pendidikan,seluruh siswa/siswi dan juga mahasiswa/mahasiswi wajib semua blajar dirumah melalui belajar online, itulah peraturan yang disampaikan oleh kemendikbud terahdap dunia pendidikan dimasa pandemi ini. Jadi,  Semua bidang ini sangat mengalami problem terhadap Bangsa Indonesia. seluruh kegiatan aktivitas masyarakat dilakukan dirumah termasuk lah seluruh bidang yang sebutkan tadi.

Tetapi setelah memasuki era new normal pada tanggal 1 juni 2020 yang saya kutip dari laman kompas.com pemerintah sudah berani memberikan kelonggaran untuk kegiatan aktivitas masyarakat, contohnya tempat-tempat pusat perbelanjaan sudah mulai dibuka seperti mall, swalayan besar dan lain sebagainya, begitu juga bidang pariwisata perlahan-lahan akses pengunjung untuk berwisata sudah dibuka padahal pemerintah masih menerapkan sistem harus mematuhi protokol kesehatan dan tetap hindari keramaian, berarti ini sudah melanggar prosedur ataupun aturan yang sudah dibuat. Sementara yang menjadi kejanggalannya kenapa instansi pendidikan kok  malah belum diperbolehkan melakukan kegiatan belajar mengajar nya seperti biasa, apa yang terjadi? Padahal kalau berbicara logikanya, lebih besar efek penularan virus covid 19 di pusat perbelanjaan dari pada didalam intansi pendidikan karena saya melihat dari jumlah manusianya, otomatis lebih banyak dan ramai wilayah pusat perbelanjaan dari pada instansi pendidikan, berarti efek penularannya lebih besar di tempat pusat perbelanjaan dari pada di Instansi pendidikan. Berarti ada yang salah terkait sistem yang dibuat oleh pemerintah, ada apa rupanya dalam dunia pendidikan? Apakah siswa siswi dan  juga para mahasiswa  tidak diperbolehkan belajar tatap muka? Padahal belajar online yang dilakukan pemerintah tidak berjalan dengan efektif dan tidak memberikan nilai ataupun edukasi didalam sistem belajar online tersebut.  

Ada apa yang terjadi dengan Dinamika dinegeri ini, dimana letak pancasila sila ke 2, kemanusiaan yang adil dan beradab. Apakah pemerintah sudah lupa dengan loint kedua ini? Kita tahu bahwasanya diera pandemi covid 19 ini, .  Ada apa sebenarnya?  Apakah ini sudah dibuat sistemnya terlebih dahulu atau bagaimana ini. Seharusnya adil, seluruh tempat ditutup yang berbau dengan kerumunan dan perkumpulan. Ini sudah tidak adil, padahal Pendidikan salah satu peran yang sangat penting untuk diperjuangkan, karena dari pendidikanlah terlahir Seorang intelektual, seorang pejuang, para cendikiawan, para penerus bangsa, didalam pendidikan inilah negara bisa dikategorikan maju atau tidaknya negara tersebut. Apa masalah dengan pendidikan? Ini kan menjadi tanda tanya? Misi apa yang sedang dirancang oleh pemerintah saat ini?  

Siapa yang dirugikan dibalik sistem belajar online ini yang dimana misteri ini belum terpecahkan kenapa  dunia pendidikan masih ditutup. Lalu siapa yang diuntungkan dibalik ini semua? Ketika dunia pendidikan diibaratkan  terpenjara oleh sistem yang ada saat ini.
 Berbicara yang dirugikan pastinya para siswa/siswi dan juga  Mahasiswa/mahasiswii, Serta kehidupan ekonomi Orang Tua. Kenapa saya mengatakan seperti itu? Sudah jelas dari berbagai sumber berita yang didapat begitu banyak para siswa/siswi dan juga mahsiswa mengeluh akibat sistem belajar online ini sebabnya apa? Dilihat dari kebutuhan dasar ketika balajar online pastinya membutuhkan fasilitas internet yang mumpuni tentunya. nyatanya tidak seluruhnya jaringan internet tercapai ke penjuru Indonseia, infastruktur Internet masih lemah, tidak seluruhhya Para Siswa dan mahasiswa bisa merasakan kecanggihan Internet, karena masih banyak mereka yang tinggal di pedasaan jauh dari kota. Ini sudah banyak keluhan yang terjadi, tetapi tidak didengar,dibiarkan begitu saja dan dianggap angin lalu bagi pemerintah. hanya sebatas bungkus saja demokrasi dinegara ini, tapi isinya adalah pragmatis, nepotisme, egois, tamak, tidak perduli lagi kepada kesejahteraan dan kemakmuran serta kemajuan rakyatnya.  
Lalu siapa yang diuntungkan? Yang diuntungkan tentunya  mereka yang  membangun saham di indoensia ini Pertama pastinya para kapitalis yang sanggup membayar negeri ini dengan kekayaan yang iya miliki.  Mereka Punya Mall, pusat  Perbelanjaan  demi kepentingannya serta menambah pundi-pundi kekayaannya.
Kedua mereka yang mempunyai aplikasi sistem belajar tersebut, Uang mereka masuk dari situ semua, setiap Siswa ataupun mahasiswa yang Ada di Indonesia ini membuka Aplikasi untuk belajar tersebut menggunakan data Internet, disitulah mereka mendapat keuntungan besar. Otomatis mereka semakin kaya dan mereka berhasil melakukan misi pembodohan terhadap Publik ini.
 Ketiga  yaitu Pemerintah, Anggaran akan terus masuk kepada mereka, dari Para kapitalis itulah dana Negara bisa didapatkan, karena kan selama pandemi ini, anggaran negara selalu keluar untuk penanganan Covid ini dan Uang sudah Mau habis, dibuatlah cara supaya negara tidak kehabisan dana, dengan cara memainkan Bisnis jahat didalamnya, dengan memperbolehkan para kapitalis membuka Pusat Perbelanjaan yang mereka miliki, namanya saham mereka ada di Indonesia, tentunya setoran harus tetap jalan. walaupun Sangat bertentangan dengan peraturan Protokol Kesehatan.
Keempat ini point terakhir yang saya kutip pihak yang diuntungkan yang terakhir pastinya Instansi pendidikanm,  kenapa? Kita ketahui  belajar online tetap jalan, uang sekolah, uang Kuliah pun tetap jalan, duit jalan terus, orang tua siswa, orang tua mahasiswa sebenarnya menjerit dengan hal ini, tidak semua Rakyat Indonesia ini anak pejabat, anak raja. Hanya beberapa yang kaya, selebihnya Taraf bawah semua, apalagi negara Indonesia ini kenyataan masjh negara berkembang.
Saya bukanlah anti pembelajaran online atau yang disebut dengan Daring. Namun pendidikan bukanlah praktik uji coba. Seharusnya pendidkan diera new normal ini sudah diperbolehkan tatap muka agar tidak terhalang nilai pendidikan  tersebut yang  mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, sehingga peserta didik menjadi manusia beriman bertakwa dan berakhlak mulia, berilmu dan mandiri. Tapi  kenyataannya belajar online saat ini tidak mewujudkan nilai itu semua, yang ada malah membuat siswa dan mahasiswa kehilangan karakternya karena mereka sudah di racuni dengan sistem yang salah. Fix bagiku sistem pendidikan dimasa pandemi ini salah sangat salah.
Terimakasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun