Mohon tunggu...
Wahyuning Sasi
Wahyuning Sasi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Islam Negeri maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perkembangan Emosional Anak di Sekolah Menengah Pertama terhadap Pembelajaran Daring

15 September 2022   08:30 Diperbarui: 15 September 2022   08:50 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih yang tidak kenal dengan siswa SMP, dimana anak -- anak mulai beranjak remaja. setiap anak memiliki proses pertumbuhan yang fleksibel dan berkesinambungan. Tumbuh kembang pada anak sudah dimulai sejak dalam kandungan sampai usia 18 tahun. Hal ini  sesuai dengan pengertian anak menurut WHO yaitu sejak terjadinya konsepsi sampai usia 18 tahun.

Pendidikan adalah proses humanisasi yang berarti memanusiakan manusia yang artinya pendidikan dapat membantu peserta didik untuk  mencapai kematangan dan kedewasaan jasmani dan rohani sehingga peserta didik dapat menjadi manusia yang baik dari aspek intelektual,spriritual, sikap maupun emosional.

Masa --masa remaja adalah masa dimana Proses pembelajaran anak tidak tergantung pada aspek inteligensi atau kemampuan kognitif saja, tetapi juga dipengaruhi oleh aspek lain seperti aspek perkembangan emosi dan sosial.

Perkembangan emosional anak merupakan perkembangan tingkah laku pada anak yang dimana anak diminta untuk menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku dalam lingkungan sekolah. maka dari itu  perkembangan emosional inilah terbentuk dari proses belajar yang mereka lakukan.

Santrock dalam Desmita menjelaskan pengertian perkembangan yang berarti development sebagai "the pattern of change that begin at conception and continues through the life span". Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan dari masa konsepsi sampai meninggal dunia tidak pernah statis,melakukan berubah-ubah. Emosi merupakan salah satu perkembangan yang  sama pentingnya dengan perkembangan seperti  fisik dan kognitif.

Selama masa pandemi covid 19 kegiatan belajar yang awalnya tatap muka , diarahkan menjadi belajar secara online/daring dari rumah saja. cara ini memiliki banyak tantangan baik Guru,siswa maupun orang tua. Adaptasi memanglah penting apalagi kita sebagai tenaga pendidik harus meningkatkan emosional anak terhadap kegiatan belajar secara online. 

Pembelajaran jarak jauh memiliki tantangan yang sangat tersendiri yaitu memahami pelajaran sekolah,kendala teknis, kendala kondisi mental orang tua dan anak.

pendidikan disekolah menengah pertama sangat berpengaruh penting terhadap perkembangan emosional anak. Keberhasilan belajar daring dapat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu perkembangan emosionalnya. orang tua  harus mengetahui perkembangan emosional anaknya. 

Agar orang tua bisa memahamai tahapan belajar anak  secara daring. jangan salah artikan, emosi bukan berarti rasa marah  melainkan lebih dari itu,emosi itu merupakan perasaan yang dirasakan ketika anak melakukan atau merasakan sesuatu.

Emosional pada anak menimbulkan kenikmatan tersendiri dalam menjalani  pembelajran secara daring, dimana anak bisa berinterkasi dengn guru menggunakan media elektronik yang mana lebih memberikan pengalaman tersendiri untuk memperluas wawasannya. 

Tetapi pembelajaran daring ini juga sangat melatih mental emosi anak, terutama emosi yang muncul sangat kuat, sebagai contoh kemarahan ketika kehilangan sinyal waktu kelas daring dan mata pelajaran yang tidak bisa dipahami. hal itu dapat menimbulkan rasa gelisah dan tidak nyaman.

Dampak pembelajaran dan emosi pada anak sangat mengganggu motorik pembelajaran serta aktivitas mental pada anak. peranan anak pada pada aktivitas sosial seperti, sekolah, keluarga, mayarakat, dan guru sangat dipengaruhi oleh perkembangan emosi anak, seperti rasa aman, rasa percaya diri.

Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi pada anak yang pertama perkembangan emosi anak secara individu dapat terpengaruh oleh adanya ketidaksempurnaan fisik atau kekurangan pada anak itu sendiri. yang kedua, pengalaman belajar, melalui pengalaman belajar anak akan mennetukan reaksi potensi  mana yang mereka gunakan untuk marah. 

Dengan itu anak bisa belajar dengan mencoba,mencoba meniru, belajar dengan pengondisian, belajar dengan bimbingan dan pengawasan. ketiga, konflik dalam pembelajaran anak pasti memiliki konflik dalam pembelajaran entah dari segi sinya, alat, dan tidak memahami pelajaran.

Jadi jika anak tidak dapat melewati konflik tersebut sebut biasanya dapat mengalami gangguan emosi. faktor terkahir yaitu mempengaruhi perkembangn emosi dalam lingkungan keluarga. Keluarga mempunyai fungsi sosialisasi nilai untuk membimbing bagaimana anak bersikap dan berperilaku.

Jadi, emosi sangatberperan besar dalam perkembangan anak, baik pada masa bayi,sekolah dll bahkan pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya karena emosi berpengaruh terhadap perilaku anak. maka dari itu karakter memiliki korelasi dengan emosi. emosi yang diartikan sebagai perasaan yang disertai dengan perubahan serta perilaku fisik.

Berdasarkan Pembahasan tentang perkembangan emosi anak diatas, dapat disimpulkan bahwa anak memiliki emosi yang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. sehingga guru diharapkan dapat memperhatikan dan memahami emosi pada anak, yang akan dapat membantu dan mempercepat proses pembelajaran yang lebih baik dan bermakna. 

Pembelajaran daring untuk siswa SMP sangat menantang , terutama emosi yang muncul sangat kuat, sebagai contoh kemarahan ketika kehilangan sinyal waktu kelas daring dan mata pelajaran yang tidak bisa dipahami.

Orang tua juga berperan penting dalam pembelajaran. Tak dapat dipungkiri,kondisi pandemi saat ini menimbulkan beberapa perubahan, beban orang tua makin bertambah,penyesuaian waktu dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun