Mohon tunggu...
Wahyuni Amanda
Wahyuni Amanda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Blog Pribadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dituntut Sempurna

8 Oktober 2022   05:41 Diperbarui: 8 Oktober 2022   07:11 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lagi dan lagi
Aku terus dituntut untuk sempurna
Aku merasa hanya manusia biasa
Aku merasa masih banyak kekurangan

Kekuranganku kadang suka mengingat sebuah kejadian
Aku sudah berusaha untuk memaafkan
Namun kadang aku suka terbayang sebuah kejadian
Kejadian yang tidak ingin aku kenang kembali
Aku terus mencoba untuk menghapus itu dari memori kepalaku agar kejadian itu tidak bersarang kembali diingatanku

Namun kadang mereka tidak mengerti apa yang aku rasakan dan suka menuntutku untuk jadi sempurna
Aku ingin sekali mengatakan "aku ini manusia biasa yang jauh dari kata sempurna"
Namun sayangnya aku terlalu takut untuk mengatakan itu
Aku hanya dapat memberi sebuah isyarat agar mereka mengerti

Namun amat disayangkan mereka masih tidak mengerti
Kadang aku bingung harus memberikan isyarat apa agar mereka mengerti
Akhirnya aku mencoba untuk mengatakan yang sejujurnya walau aku tau jawabannya apa
Benar saja dugaanku mereka mengatakan seperti ini "Jangan terlalu dipikirkan kamu masih terlalu muda untuk memikirkan itu"

Aku hanya bisa tersenyum pada saat itu
Dugaanku ternyata benar
Aku ingin sekali bercerita ke manusia
Namun yang sering aku dapatkan hanya sebuah kekecewaan

Aku diminta untuk berdamai dengan sebuah kejadian
Namun aku kadang bingung
Kejadian mana saja yang membuatku harus berdamai?
Terlalu banyak kejadian yang bersarang di kepalaku

Aku terus dituntut untuk sempurna
Tanpa tau bahwa perasaanku sudah hancur lebur
Namun sekarang hanya Allah tempatku mengadu atas tindakan yang mereka lakukan padaku
Aku hanya berharap semoga mereka tidak merasakan apa yang ku rasakan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun