Mohon tunggu...
Wahyu M.A Sitompul ST
Wahyu M.A Sitompul ST Mohon Tunggu... Arsitek - Wahyu M.A Sitompul ST

Panggil saya Ayu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bhinneka Tunggal Ika sebagai Pemersatu Bangsa

6 September 2017   12:24 Diperbarui: 6 September 2017   12:37 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah sejak lama gagasan Pancasila menjadi landasan sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang hidup dalam keberagaman. Pancasila bukan hanya sebatas ideologi pemersatu, akan tetapi juga sebagai alternatif untuk menghadapi ragam konflik ketika ada pihak-pihak yang ingin memecah-belah bangsa. Tanpa adanya Pancasila, maka tidak akan ada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Empat Pilar Kebangsaan kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sudah final. Bukan hanya sebatas slogan, tetapi harus dijiwai dan dijalankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini sangat penting untuk kembali mengingatkan kita sebagai warga Negara agar senantiasa memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan. Jangan sampai kita mengabaikannya. Pengalaman sejarah menunjukkan pengabaian, pengkhianantan, in-konsistensi terhadap Empat Pilar yang membawa masalah dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara” (Anton Wachidin Widjaja).

Menurut Darmadi Durianto, Anggota MPR-RI dalam acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang juga Anggota Komisi VI DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini, tujuan diadakannya Sosialisasi empat pilar adalah untuk mengingatkan kembali makna dan essensi dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika, yang salah satunya dapat membingkai setiap perbedaan sebagai harmoni nan elok.

“Para penggagas Pancasila sangat memahami bagaimana kultur bangsa ini yang tidak mungkin diseragamkan, namun bisa dipersatukan. Bung Karno sebagai penggali Pancasila melalui pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 memiliki visi misi kedepan bagi keberlangsungan bangsa Indonesia, dan juga agar kita semua senantiasa hidup harmonis dalam keberagaman,” ujar Darmadi Durianto, di bilangan Restaurant Food Garden, Food Court Jalan Prof. Dr. Latumeten No.33 RT.13 RW.01 Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Kotamadya Adm Jakarta Barat,           Rabu, (26/7/2017) lalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun