Mohon tunggu...
Wahyu Manggala Putra
Wahyu Manggala Putra Mohon Tunggu... -

Sarjana Kesehatan Masyarakat lulusan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Bekerja dalam Tim Nusantara Sehat Penempatan Pulau Enggano, Bengkulu. Passionate in primary health care, economic health, and global health issues. Contact me: Line: @wahyumanggala Email: wahyumanggalaputra@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Terus Berinovasi di Ujung Penugasan Tim Nusantara Sehat

25 Agustus 2016   08:39 Diperbarui: 29 Agustus 2016   09:25 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Memilih jalan yang berbeda dari kebanyakan jalan yang ada terkadang membuat seseorang akan menemukan tantangannya masing-masing. Tak ubahnya saya, saat ini yang masih menjalankan sisa-sisa waktu pengabdian yang lebih kurang 7 bulan lagi dengan segudang pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Teringat pesan ibu saya, bahwa 2 tahun bukanlah waktu yang lama dan mudah untuk memberikan dampak perubahan dari sisi kesehatan, karena merubah perilaku kesehatan itu sama saja artinya mengubah seseorang menjadi orang lain.

Pendidikan yang tinggi bukan berarti lepas tangan akan permasalahan sosial yang terjadi, hal ini justu menuntut kami untuk bergerak bersama melawan paradigma dan keterbatasan yang ada di negeri ini. Enggano saat ini dengan wajah barunya yang terus berbenah. Entah mengapa, saya sendiri merasakan negeri ini akan terus maju setelah kami tidak lagi mengabdi disini. Ada beberapa alasan yang saya temukan sebagai sebuah bukti nyata bahwa negeri ini terus berbenah.

Selama kurang lebih 1 tahun 5 bulan kami berada di Enggano dengan setumpuk pekerjaan yang boleh dibilang tidak habis-habis. Kami ber-8 harus memikirkan bagaimana membuat kegiatan yang nantinya akan berlanjut dan tidak hilang setelah kami tidak lagi berada disini.

1. Menjadikan Desa Binaan sebagai ujung tombak perubahan berkelanjutan.

Desa Binaan di desa Banjarsari yang kami bina kurang lebih 6 bulan ini telah membuktikan kepada seluruh masyarakat Enggano yang dahulu tidak percaya dengan perubahan menjadi percaya dan ingin ikut bersama melakukannya. Sebut saja arisan jamban yang tim Nusantara Sehat Enggano gulirkan, bermodal data hasil survey tim Nusantara Sehat yang menyatakan bahwa rumah tangga di Enggano hanya sekitar 40% yang memiliki akses sanitasi yang memadai ditambah dengan intensitas tim Nusantara Sehat berkunjung ke kepala desa dan memberikan edukasi kepada masyarakat di desa, mereka mulai sadar akan pentingnya akses sanitasi yang baik dan layak.

Pada akhirnya kami berhasil bersama kader kesehatan di desa mengumpulkan sebanyak 26 rumah tangga yang mau bergabung untuk ikutan arisan ini. Kalau biasanya arisan dapat uang, sekarang kami ganti "arisan dapat jamban baru". Hingga kini sudah lebih 8 rumah memiliki jamban baru.

Disamping itu, 5 bulan berjalannya kegiatan desa binaan ini, sanitarian kami melakukan gebrakan baru dengan meresmikan Bank Sampah Desa Banjarsari, hal ini telah lama menjadi impiannya, membuat sebuah tempat pengelolaan sampah secara massal dan terorganisir. Program Bank Sampah yang digadang-gadangkan akhirnya disambut baik oleh masyarakat desa, mereka menjadi tau dan merasakan manfaat jika bergabung dan mau "nabung sampah" di Bank Sampah. Link: foto bank sampah

Kegiatan di desa binaan tidak hanya terkait sanitasi, kami juga melakukan kegiatan pembinaan gizi masyarakat, edukasi dan pelatihan kesehatan, serta pengecekan kesehatan dan pembinaan masyarakat peduli kesehatan.

2. Edukasi Komprehensif di Sekolah untuk menekan angka Pernikahan Dini.

Kembali kepada niat baik kami agar menjadikan masyarakat Enggano lebih sehat, kami juga menginginkan anak-anak muda Enggano lebih sehat dan tidak menjadi korban dari ketidaktahuannya terhadap bahaya hamil di usia dini. Berawal dari keprihatinan kami terhadap kasus-kasus pernikahan dini yang disebabkan kehamilan tidak diinginkan di Enggano, karena kurang lebih 5 pernikahan yang dilakukan di Enggano sejak kami bertugas adalah siswa sekolahan, baik SMP maupun SMA.

Alasan pertama hal ini terjadi tentu saja karena kurangnya pemahaman mereka terhadap kesehatan reproduksi dan pengetahuan seksual dasar yang tidak begitu diajarkan di sekolah. Hal ini masih dianggap tabu di masyarakat kita, tidak mudah untuk meminta guru melakukan edukasi tentang seks pada remaja.

Adalah tugasnya saya sebagai seorang promotor kesehatan untuk bersama teman-teman Nusantara Sehat lainnya mengadakan kegiatan-kegiatan tersebut. Mulai dari edukasi mengenai HIV/AIDS, edukasi kesehatan reproduksi remaja, hingga membentuk konselor-konselor muda di sekolah agar bisa jadi role model bagi siswa-siswi lainnya. Link: Foto edukasi 

Ada banyak inovasi lainnya yang terus kami kembangkan agar masyarakat Enggano lebih baik lagi. - (ang)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun