Mohon tunggu...
wahyu mada
wahyu mada Mohon Tunggu... Penulis - Pemuda dari Nganjuk yang ingin memandang dunia dari berbagai sudut pandang

Sejarah dadi piranti kanggo moco owah gingsire jaman (KRT Bambang Hadipuro)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Nganjuk: Mangga Golek Sebagai Komoditas Unggulan Warga Berbek Tahun 1936 - 1941

19 September 2021   18:46 Diperbarui: 19 September 2021   19:19 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NGANDJOEK (Slechte Mangga-Oogst) https://www.delpher.nl/ De Indische Courant, 11-10-1940, (23) Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenku DP IC/40-1, dipublikasikan di Surabaya

 

screenshot-2021-0816-211705-61471ef353f9cd40c24a8314.png
screenshot-2021-0816-211705-61471ef353f9cd40c24a8314.png

NGANDJOEK (Drukke Mangga-Verkoop op de Passars) https://www.delpher.nl/ De Indische Courant, 25- 10-1941, (35) Koninklijk Instituut voor Taal-, Landen Volkenku, diterbitkan di Surabaya

       Pada tahun 1941 merupakan masa-masa bahagia setelah menurunnya harga mangga pada tahun sebelumnya. Pada tahun 1941 harga mangga golek naik 1,5 sen untuk satu buah mangga golek. Pada tahun 1940 harga satuan mangga golek berkisar 1 sen dan meningkat menjadi 2,5 sen di tahun 1941.

Pasar bebas di Nganjuk diramaikan oleh perniagaan mangga golek yang datang dari wilayah pegunungan selatan, dalam konteks ini yaitu wilayah Berbek. Pada masa panen tahun tersebut tidak ada ancaman bagi produktivitas buah mangga dan panennya sangat memuaskan. Pada masa panen buah mangga golek tahun 1941 ini buahnya banyak dan dikatakan yang paling meningkat dari beberapa tahun terakhir. Distribusi mangga golek ini tentunya tidak hanya menjangkau pasar Jawa Timur dan Jawa Tengah saja, melainkan pasar dalam Nganjuk sendiri juga tidak kalah ramai.

       Perniagaan lokal mangga dari Berbek di Regentschap Nganjuk sangat besar kemungkinan berada di Pasar Berbek, Pasar Kerep, dan Pasar Nganjuk yang terletak di Desa Mangundikaran. Pasar Berbek telah berdiri lama dan sejak tahun 1936 sudah ramai perniagaan berbagai barang disana. Pasar Kerep baru dibuka dan diberitakan pada 19 November 1938, sedangkan Pasar Nganjuk yang berdiri di Mangundoikaran merupakan pasar baru yang baru dibangun awal tahun 1939 dan selesai pada Agustus tahun 1939.

Berdasarkan koran De Indische Curant yang diterbitkan pada 25 Oktober 1941 dengan judul Drukke Mangga-Verkoop op de Passars memberitakan adanya perniagaan mangga yang sangat ramai di pasar regentschap yang buahnya berasal dari pegunungan (wilayah Berbek) dan memiliki harapan pada masa depan akan lebih sibuk perniagaan mangga disini. Penanaman mangga di tanah penunungan selatan juga meningkat.

Pasar Kerep kemungkinan besar menjadi tempat perniagaan mangga terbesar di Regentschap Nganjuk bagian barat, mengingat pasar ini berada di Desa Kerep Kidul yang tidak jauh dari kota dan hanya berjarak sekitar 3,9 kilometer. Selain itu lokasi Pasar Kerep juga strategis yang teletak dekat dengan jalur utama jalan raya lintas provinsi dan lintas kota.

screenshot-2021-0817-000020-61471f6a01019067470025c2.png
screenshot-2021-0817-000020-61471f6a01019067470025c2.png

NGANDJOEK (Nieuwe Pasar in de Kotta)https://www.delpher.nl/  De Locomotief, 20-01- 1939, (17) Universitaire Bibliotheken Leiden, dipubliksikan di Semarang

screenshot-2021-0817-000123-61471f7e06310e7a0e0ed042.png
screenshot-2021-0817-000123-61471f7e06310e7a0e0ed042.png

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun