Mohon tunggu...
Wahyu Fajar Lestari
Wahyu Fajar Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer - Mahasiswa

Menyukai pendidikan, menulis, dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Museum Song Terus, Menapaki Situs Prasejarah Modern di Pacitan

10 November 2022   11:15 Diperbarui: 10 November 2022   11:33 7157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: Detik.com

Pacitan - Kabupaten Pacitan dikenal dengan keindahan dan keberagaman wisatanya. Mulai dari pantai, gunung, bukit, goa, sungai, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, tak heran jika Pacitan mendapatkan julukan sebagai "Kota 1001 Goa" dan "Paradise of Java".

Namun tidak hanya sampai disitu, ternyata kini Pacitan juga mempunyai situs prasejarah modern, yaitu Museum Song Terus. Museum ini terletak di Dusun Weru, Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan.

Didirikan di atas lahan seluas 2,5 hektar, Museum Song Terus terdiri dari tiga lantai yang telah didesain sedemikian rupa dengan arsitektur yang indah, futuristik, dan modern.

Adapun, letak bangunannya masih berada di kawasan situs Goa Tabuhan, berhadapan langsung dengan Goa Song Terus yang juga merupakan situs prasejarah terkenal di Kota Pacitan.

Goa Song Terus sendiri adalah salah satu situs purbakala, dimana didalamnya pernah dihuni oleh para manusia purba yang hidup di Pacitan.

Objek wisata ini dikenal karena disanalah telah ditemukan sebuah kerangka manusia purba yang diperkirakan telah berusia 10.000 tahun. Kerangka tersebut kemudian dinamakan Mbah Sayem oleh warga sekitar dan para arkeolog.

Museum Song Terus mempunyai enam galeri dalam ruang pamerannya, dimana setiap galeri menampilkan tema khusus dan urut. Hal ini agar dapat memudahkan pengunjung dalam memahami sejarah Geopark Gunung Sewu, baik bentang lingkungannya hingga peradabannya dari dulu sampai sekarang.

Dikutip dari Pacitanku.com, Novia selaku Bidang Humas dan Pemasaran Museum Song Terus mengungkapkan bahwa latar belakang didirikannya museum ini adalah pentingnya melestarikan kekayaan prasejarah di Gunung Sewu, meliputi batu-batuan, alat-alat prasejarah, dan fosil sejarah.

Beliau menambahkan, bahwa museum ini mengusung konsep modern minimalis dengan menghadirkan temuan prasejarah khususnya Pacitanian yang dirancang oleh Gubernur Jawa Tengah, Ridwan Kamil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun