Mohon tunggu...
Wahyudin Rahman
Wahyudin Rahman Mohon Tunggu... Konsultan - Berbicara dengan Menulis

Akademisi Ekonomi dan Keuangan Syariah, berpengalaman di industri asuransi dan asuransi syariah selama 15 tahun dan Ahli dalam bidang Asuransi dan Asuransi Syariah serta Ahli Manajemen Risiko Perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Covid-19, Bagaimana Dampaknya bagi Industri Asuransi?

16 Maret 2020   21:14 Diperbarui: 18 Maret 2020   11:58 8534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: moneycontrol.com

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan virus corona Covid-19 sebagai pandemi pada Rabu (11/3/2020). Itu terjadi setelah wabah ini menjangkiti semakin banyak orang, di mana pada Kamis pagi angkanya mencapai 126.063 kasus.

Dengan total korban tewas 4.616 orang dan sembuh sebanyak 67.071 orang, menurut Worldometers. "Dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus COVID-19 di luar China telah meningkat 13 kali lipat, dan jumlah negara yang terkena dampak telah meningkat tiga kali lipat," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, dikutip dari NPR.

Bagaimana dengan Indonesia? Walaupun sudah ada "desakan" dari WHO namun Pemerintah sampai saat ini belum menyatakan sebagai pandemi padahal sudah terjadi 117 kasus per 16 maret 2020 dengan 5 orang meninggal dunia terlebih lagi Mentri Perhubungan yang ditetapkan pasien kasus ke 76  dan kabar baiknya 8 orang dinyatakan sembuh.

Pemerintah melalui kementrian kesehatan hanya menerbitkan keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ MENKES/104/2020 tentang penetapan infeksi corona virus sebagai penyakit dapat menimbulkan wabah dan penanggulangannya. 

Dampak Covid-19 menimbulkan efek domino secara makro maupun mikro ke seluruh sektor termasuk secara tidak langsung pada industri asuransi. Lalu bagaimana kondisi industri perasuransian Indonesia?

Secara kinerja industri pada pertengahan kuaratal I ini belum terlalu signifikan mempengaruhi namun sudah terlihat di beberapa class of business yang akan berdampak seperti asuransi keuangan, asuransi jiwa dan asuransi umum.

Asuransi Keuangan
Persoalan yang paling mempengaruhi asuransi keuangan tepatnya pada lini asuransi perdagangan ekspor. 

Lini asuransi ini akan diperkirakan mengalami penurunan pendapatan. Berdasarkan data BPS perihal neraca perdagangan Indonesia ke Cina per Januari 2020, ekspor merosot 12,07% menjadi USD 2,24 miliar.

Penurunan tajam terjadi pada ekspor minyak dan gas (migas) dan non-migas dan impor-pun turun sebesar 2,71% menjadi USD 4 miliar.

Penurunan paling besar pada komoditas buah-buahan, seperti apel dan anggur. Komoditas lain yang akan berpengaruh adalah elektronik dan farmasi yang merupakan supply dari Cina sebagai  mitra dagang terbesar bagi Indonesia.

Keadaan semakin sulit karena wabah ini berkembang cepat di negara-negara eropa dan banyak negara yang menerapkan kebijakan lockdown ataupun tidak namun dikategorikan negara-negara yang terpapar Covid-19 sehingga membatasi pasokan dari luar negeri dan mengurangi pasokan keluar negeri bahkan dihentikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun