Ketiga,Gatot Nurmantyo. Jika dilihat dari ciri-ciri sebagaimana diramalkan Hendropriyono, mantan Panglima TNI yang baru saja diganti dua bulan lebih cepat dari masa jabatannya ini, sama sekali tidak ada. Dia hanyalah seorang prajurit, pemimpin prajurit yang senantiasa setia menjaga keutuhan NKRI.
Keempat,Hary Tanoesoedibjo. Ketua Umum Partai Perindo ini memiliki latar belakangan pengusaha. Sebelum terjun ke dunia politik, dia merupakan pengusaha yang sangat sukses. Usianya pun masih muda. Masih 52 tahun. Namun, pengalaman dan jaringan bisnisnya tersebar di berbagai negara.
Maka, jika dikaitkan dengan ramalan Hendropriyono, ciri-ciri yang disebut oleh mantan Kepala BIN tersebut sangat mirip dengan ciri yang dimiliki Hary Tanoesoedibjo. Masih muda, Internasionalis, dan banyak memiliki pengalaman di bidang perdagangan.
Kelima,Wiranto. Latar belakangan mantan Ketua Umum Partai Hanura ini sebenarnya hampir mirip dengan Gatot Nurmantyo. Berlatar belakang militer, dan pernah menjabat sebagai Panglima TNI. Bedanya, Wiranto pernah menjabat sebagai Menteri dan aktif di 'politik praktis' bahkan sampai mendirikan partai (Hanura), sementara Gatot tidak.
Kesimpulannya, dari kelima nama tokoh dalam rilis survei SMRC di atas, yang memiliki elektabilitas tertinggi sebagai pendaping Jokowi di Pilpres 2019 mendatang, yang sangat sesuai dengan ramalan Hendropriyono hanyalah, Jusuf Kalla dan Hary Tanoesoedibjo.
Namun, lagi-lagi, Jusuf Kalla sudah menyatakan diri tidak akan maju kembali di Pilpres 2019 mendatang. Selepas menjabat sebagai wakil presiden kini, ia akan istirahat total dari dunia politik. Artinya, hanya nama Hary Tanoesoedibjo lah yang paling masuk akal dan mendekati ramalan Hendropriyono sebagai pendamping Jokowi kelak.
Terakhir, perlu ditegaskan kembali. Meski ini hanyalah sebuah ramalan, namun jika berkaca pada pengalaman sebelumnya, ramalan tokoh intelejen terkemuka Indonesia ini sepertinya akan menjadi sebuah kenyataan.
