Mohon tunggu...
Wahyu Diansyah
Wahyu Diansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang (Teknik Informatika)

Mencintai diri sendiri berarti memahami bahwa kamu tidak perlu menjadi sempurna untuk menjadi baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membangun Sistem Pendukung ASN

23 September 2022   23:44 Diperbarui: 23 September 2022   23:46 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengambilan keputusan merupakan soft skill yang sangat dibutuhkan, namun tidak semua institusi dan organisasi fokus pada kemampuan ini. Ketika SOP yang akan diterapkan bertentangan dengan kepentingan atasan atau senioritas di lapangan, seringkali mengakibatkan keputusan ASN gagal menjalankan tugasnya. Akibatnya, kepercayaan pada keputusan untuk menjalankan SOP dengan benar untuk menemukan titik aman menjadi rusak.

Katakanlah seseorang ingin memproses surat izin atau surat lamaran, tetapi persyaratannya jarang atau bahkan terpenuhi. Tapi, karena tidak mau repot, dia mencoba menghubungi pimpinan dengan tawaran murah hati untuk mempermudah manajemen. Pemimpin juga mengambil umpan dan memerintahkan anak buahnya untuk melewati SOP.

Dari situ, konflik kepentingan akhirnya akan muncul, dan bawahan yang tidak memiliki kemampuan mengambil keputusan akan langsung menuju ke arah yang salah. Bahkan bukan tidak mungkin jika terjadi sesuatu dan bawahan berada dalam situasi berbahaya, bahkan menjadi "pelakunya" selama berbulan-bulan, sementara atasan membiarkannya. Hingga saat ini, hal tersebut mungkin terjadi secara rutin di beberapa lembaga, dan tidak menutup kemungkinan masih terjadi di beberapa lembaga yang berada di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia itu sendiri.

Alasan buruknya pengambilan keputusan ASN dalam menjalankan tugasnya antara lain tidak ingin berkonflik dengan atasan dan rekan kerja, terbawa arus penyimpangan, terlalu nyaman dengan keadaan, dan memiliki motivasi kerja yang rendah. Munculnya semua alasan tersebut erat kaitannya dengan lemahnya sistem pendukung lembaga atau organisasi pemerintah.

 

Tanamkan Kebijaksanaan dalam Pengambilan Keputusan ASN

Adapun cara membangun sistem pendukung organisasi yang pertama adalah mempererat hubungan antar pegawai, antara atasan dan bawahan. Terkadang seorang karyawan yang baik dan cerdas begitu terintimidasi oleh kurangnya dukungan dari rekan-rekan di sekitarnya sehingga produktivitasnya turun. Dalam hal ini, pengambilan keputusan sebagai pelayan publik juga akan tumpul.

Kurangnya hubungan yang kuat antara karyawan dengan atasan dan karyawan menjadi salah satu penyebab kecenderungan untuk saling menjatuhkan. Kondisi tersebut membuat suasana kerja menjadi tidak kondusif. Jika suasana kerja tidak baik maka akan menyebabkan motivasi kerja rendah.

Pada taraf ini, pegawai/ staf berkualitas dan potensial bisa saja mengajukan keluar atau pindah dari instansi tersebut, untuk menghindari ketidaknyamanan dalam bekerja. Jika sudah seperti ini akhirnya dapat merugikan baik dari segi potensial inovasi maupun value dari institusi itu sendiri.

Membangun hubungan yang baik dapat dilakukan dengan menanamkan pola pikir yang saling mendukung, yang dapat dilakukan melalui pembekalan rutin sebelum memulai acara. Supervisor lini dapat menyebutkan nama karyawan satu per satu di depan rekan kerja lainnya dan menyebutkan beberapa kemajuan positif yang telah dicapai. Jika jumlah karyawan tidak mencukupi, atasan dapat melakukan panggilan telepon secara langsung, agar tidak melukai harga diri orang. Hal ini memungkinkan karyawan merasa dihargai selain membangun hubungan yang baik.

Kemudian lakukan support system melalui grup WhatsApp institusi. Dalam hal ini atasan bisa memberikan feedback positif, setidaknya dengan menyapa lewat name tag karyawan. Hal ini sangat penting, terutama di era digital natives, dimana penekanan penggunaan media online sebagai media komunikasi semakin meningkat. Keheningan seseorang dalam kelompok bahkan ketika bertanya atau bertanya Tidak memberikan feedback di grup WhatsApp akan membuat orang tersebut merasa kurang dihargai dan diabaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun