Liga Champion Eropa akhirnya menasbihkan Chelsea sebagai juara barunya setelah menaklukkan sang tuan rumah Bayern Munchen lewat adu pinalti dengan skor 4-3. Adu pinalti sendiri terpaksa dilakukan setelah kedua tim bermain imbang 1-1 disepanjang 120 menit pertandingan.
Muenchen sempat memimpin setelah penendang pertama Chelsea, Juan Matta gagal mengeksekusi tendangan pinaltinya. Hanya saja kegagalan Olic dan Swastenagger membalikkan keadaan menjadikan Chelsea sebagai pemenang. Ada beberapa hal menarik dari kemenangan Chelsea di UCL tahun ini terkait sejarah UCL.
Munich, penjaga tradisi lahirnya juara baru UCL
4 final yang dilakukan dikota Munich semuanya menghasilkan juara baru UCL. Setelah Olympia stadion melahirkan Nottingham Forest, Marseille dan Borussia Dortmunt akhirnya Alianz Arena, kandang baru Bayern Muenchen menasbihkan Chelsea sebagai juara baru sebagai tim ke 10 diUCL.
Tuah carateker manager Chelsea
Siapa yang menyangsikan kehebatan Mourinho, Ancelloti dan AVB? Semuanya manager hebat dengan prestasi mentereng dilevel Eropa. Tapi ditangan manager resmi inilah justru Chelsea tak pernah sukses di UCL. Jangankan menjadi juara, masuk final UCL pun mereka tak sanggup melakukannya.
Lantas siapa yang berani bertaruh Chelsea akan mampu berprestasi diUCL kala Avant Grant dan Di Matteo ditunjuk sebagai Carateker manager sebagai pengganti manager yang semuanya dipecat oleh Abramovic.
Avant gram mampu membawa Chelsea final sebelum tak dinaungi keberuntungan akibat terpelesetnya Terry dalam mengeksekusi tendangan pinalti. Di Matteo justru lebih hebat karena tak hanya mampu membawa Chelsea masuk final, tapi sekaligus juara baru UCL
Chech dan kutukan no. 10
Perlu dua kali menggalkan pinalti pemain bernomor punggung 10 untuk mengantar Chelsea sebagai tim ke 10 juara UCL.
Setelah mampu menggagalkan pinalti Messi disemifinal, malam ini Chech mampu menggagalkan pinalti Roben diperpanjangan waktu. Hebatnya semuanya dilakukan dikandang lawan, Barcelona dan Muenchen.