Mohon tunggu...
Wahyuddin Junus
Wahyuddin Junus Mohon Tunggu... wiraswasta -

saya menulis untuk tidak menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gara-Gara Selfie

13 Desember 2013   01:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:59 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama Obama, Thorning-Schmidt, Cameron, yang diambil sendiri dengan telepon pintar (Sumber Foto: The Washington Post)

Sebuah foto terang benderang, yang menghangatkan dunia maya,Terjadi dalam upacara penghormatan terakhir bagi Nelson Mandela di Afrika Selatan, Selasa (10/12/2013). Sinar keceriaan itu tampak menyita perhatian kita, ditengah-tengah suasana membalut duka atas kepergiaan Mandela. Dan sinar itu teramat mudah dikenali, menemukan kehebohan Presiden AS Barrack Obama, PM Inggris David Cameron, dan PM Denmark Helle Thorning-Schmidt.

Apa yang memantik atas potret diri ketiga tokoh itu ? Mengapa pula mengundang reaksi berlebihan ? Semua itu bermula dari ‘Selfie’. Aksi mengabadikan diri sendiri dengan perangkat elektronik, dalam bahasa Inggris dinamakan self-portrait atau disingkat selfie. Kompas.com (19/11/2013) merilis “selfie” disini adalah kata terayar di kamus Oxford dan menjadi kata yang ke-2013 di dalam kamus paling sohor asal Inggris tersebut.

Menurut merdeka.com (17/7/2013) dalam sejarahnya selfie dimaksud, pertama kali dilakukan oleh seseorang bernama Robert Cornelius pada tahun 1839. Inilah yang menjadi cikal bakal penamaan selfie. Berlanjut pada seorang bernama Andy Warhol ketika era kamera polaroid sedang tren di tahun 70an. Hal itu dicatat dalam sejarah sebagai selfie kedua. Dan dikekinian, Obama cs melakukan aksi serupa.

Narsis Di saat Kebakaran (Sumber Foto : metrotvnews)

Coba membuka ingatan setahun yang lalu, saat Pewarta Foto Indonesia (PFI) memberikan penghargaan bagi foto-foto jurnalistik terbaik Indonesia dalam acara tahunan bergengsi yaitu Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2013. Foto aksi selfie di lokasi kebakaran menjadi foto fenomenal dan diluar nalar. Aksi tak lazim itu menjadikan foto itu diganjar penghargaan di tahun 2012. Foto itu dikomentari sebagai bukti, mulainya terhapus kepekaan dan rasa perduli dan empati sebagai manusia

Photo of The Year 2013 yang diraih oleh Angga Yuniar, pewarta foto dari Media Indonesia. Karena telah merekam ulah warga yang asyik berfoto saat terjadi kebakaran di sebuah pabrik plastik di wilayah Pesing, Jakarta Barat. Foto dengan judul "Narsis di Saat Kebakaran" mendapat nilai tertinggi. Foto Angga dinilai mampu merekam sisi lain dari sebuah kejadian, menangkap fenomena masyarakat kota yang terekspose dengan media sosial dan kebutuhan untuk senantiasa meng-update situasi terkini melalui foto.

Selfie telah menjadi barang mahal karena dipertontonkan. Namun, kemahalan menjadi murah karena dipertontonkan ditempat yang lazim. Tak perduli ada kesedihan sekitar. Acuh tak acuh terhadap setiap mata yang melihat. Dan produk selfie lewat sajian media lebih berkepentingan atas "siapa" ketimbang "apa". Selfie ditengah bencana atau pun suasana kedukaan, tetap dan akan selalu mengundang sumir. Terlebih jika dilakukan oleh pejabat maupun publik figure. Memotret masa bernama selfie tak harus membuat kita kehilangan simpati apatah lagi empati.

Bagaimana pun selfie telah memberi stimulus lahirnya potret penggambaran diri ditempat lain. Status jejaring sosial menjadi tempat paling nyata di dunia maya. Meski aroma kejujuran patut dipertanyakan, tetap saja berperan ganda dalam praktek aktulisasi diri sematan Maslow.

Selfie telah menjadi cermin, sekaligus punya kemampuan menelanjangi diri. Untuk bisa menelanjangi diri sendiri, kita mesti mengarahkan perhatian ke dalam, ke dalam diri sendiri. Atau secukupnya, seperti yang diungkapkan Chairil Anwar "...Sedang dengan cermin, aku enggan untuk berbagi...".  Itulah serendah-rendahnya selfie.

hari yang dini, 12 Desember 2013

PROFIL DAN BACAAN TERKAIT

Mandela Terlampau Pahit Menjadi Orang Indonesia

Paul Walker dan Kecelakaan Sejarah Novel 'Pulang'

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun