Mohon tunggu...
Wahyu Aqshari
Wahyu Aqshari Mohon Tunggu... Mahasiswa - seseorang

hanya seorang mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Strategi Layanan Bimbingan Konseling Efektif di Masa Pandemi Covid-19

20 September 2021   11:42 Diperbarui: 20 September 2021   11:57 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu cara pemerintah untuk menanggulangi penyebaran covid-19 di indonesia adalah dengan melaksanakan pembelajaran secara daring. 

Pembelajaran dari mulanya diberlakukan pada 16 Maret 2020 hingga saat ini. Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). 

Berdasarkan observasi penulis selama melakukan Pengenalan Lapangan Persekolahan Bimbingan dan Konseling (PLP BK) di SMP Negeri 9 Semarang, mulanya terjadi kekacauan pembelajaran secara daring. 

Semua orang baik siswa ataupun guru secara mendadak di tuntut untuk menguasai bebagai aplikasi yang mendukung pembelajaran secara daring. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru pamong, pada semester awal pembelajaran daring banyak sekali jam pembelajaran yang kosong bahkan di tiadakan. Sekali lagi hal ini disebabkan semua pihak tengah berusaha menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran baru.

Apabila kondisi tersebut terus tejadi maka akan menimbulkan situasi yang dinamakan dengan learning loss yaoitu, hilangnya kesempatan belajar karena berkurangnya intensitas interaksi dengan guru dan siswa lain pada saat proses pembelajaran. Intensitas interaksi yang terbatas terutama guru dan siswa dapat mengakibatkan penurunan penguasaan kompetensi siswa. 

Guru  kesulitan untuk melakukan evaluasi, penguatan materi, dan pengembangan karakter siswanya. Interaksi guru dan siswa secara langsung saja masih banyak ditemui permasalahan apalagi kalau hanya bertemu di dunia maya.

Pada pembelajaran bimbingan konseling sendiri di SMP Negeri 9 Semarang, sempat terjadi learning loss. Dimana guru pamong belum bisa memfasilitasi peserta didik dalam layanan konseling karena faktor guru pamong yang kurang memahami tentang teknologi dan siswa yang belum memiliki perangkat pembelajaran yang memadahi. 

Kemudian selama masa pandemi guru pamong lebih berfokus pada absensi siswa. Tidak bisa di pungkiri, banyak sekali siswa dalam pembelajaran daring mengalami kendala sinyal, atau perngkat belajar. 

Juga ada yang tidak masuk sekolah tampa izin dan sering tidak mengerjakan tugas. Oleh karena itu, guru pamong menugaskan 12 anak tiap kelas untuk menjadi petugas presensi di setiap mata pelajarans serta selalu berkoordinasi dengan guru mata pelajaran lain untuk memantau sejauh mana siswa dapat mengikuti pembelajaran dan menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.

Guru pamong bercerita, kendala utamanya adalah pada kurang pahamnya beliau dengan perkembangan teknologi saat ini. Selama ini pembelajaran yang dilakukan hanyalah layanan bimbingan klasikal melalui Zoom Meeting. Sedangkan untuk layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok belum bisa terlaksana, karena bingung metode dan teknik apa yang sesui di terapkan apabila pembelajarannya secara daring. Sedangkan untuk konseling individu tetap dilakukan kepada anak-anak yang sering tidak mengikuti kegiatan daring.

Kabar baiknya, sejumlah sekolah kini sudah memulai PTM (Pembelajaran Tatap Muka). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun