Kita dan Gudetama: Mencintai Hidup, Kemalasan, Petualang, dan Sadar Diri

Gudetama, telur pemalas yang dengan enggan melakukan sebuah petualangan bersama Shakipiyo. Shakipiyo merupakan seekor anak ayam yang baru saja menetas dan dengan penuh tekad ingin pergi menemukan induk mereka.

Shakipiyo merupakan seekor anak ayam yang penuh keinginan dan ambisius melakukan petualangan mencari induknya (ibunya) . Berbeda dengan gudetama yang hanya menginginkan rebahan di dalam hidupnya. 

Satu kali dirinya pasrah dalam berbagai hal, ia sudah merasakan dirinya lahir hanya untuk dimakan. Kedua sifat inilah yang menjadi kemenarikan dari film ini. Dua karakteristik ambisius dan satunya lagi pemalas menjadi satu pelengkap kisah yang setiap orang akan berkeinginan tertarik menontonya.

Gudetama: An Eggcellent Adventure merupakan sebuah seri adaptasi dari seri manga. Seri ini dibuat dalam sebuah perpaduan antara film live-action dengan CGI animation.

GUDETAMA: takdir hidup yang perlu sama dengannya.
Setelah menyelesaikan menonton film kartun gudetama. Aku sendiri dengan singgap menulis beberapa hal penting yang menurut ku sendiri perlu kuluapkan didalam tulisan singkat. Terkhusus pada karakter tokoh utama kita, yakni piyo dan gudetama, sosok inspirasi penulis yang diabadikan kemalasan dan petualang dalam hidup.

Memang, tak ada yang spesial tokoh gudetama dan piyo bagi sebagian orang. Sosok piyo seekor anak ayam yang ceria dan ambisius, terpenting juga piyo adalah karakter imut yang menggambarkan semangat. bagitupula karakter dari telur pecah kita yakni gudetama sik pemalasan. 

Sebab menggambarkan citra sosok telur pecah pemalas dan lebih suka akan rebahan, selalu santuy dalam menerima takdir (dirinya faham bahwa ia hanya telur pecah yang akan kadaluarsa kapapanpun, sehingga daripada membebani hidup, lebih baik ia menikmati hidup dengan rebahannya dan menunggu dirinya dimakan atau dibuang) . Apakah kita pernah berperilaku seperti gudetama atau tidak?. Mungkin saja tidak dan mungkin saja iya.

Menerima kehidupan yang kita hadapi dan jalani memang hal yang sulit, namun penting dan perlu kita sadari. Sebab, hidup penuh akan berbagai ujian, sehingga kita tau tupoksi kita dalam hidup seperti apa. Kita perlu belajar dari telur kuning kita, yakni gudetama. 

Karakter yang pemalas dan tahu dirinya sebagai telur yang pecah, sehingga dirinya pasrah dan paham, bahwa dirinya akan selalu dianggap telur dan telur semata, tak bisa dipelihara seperti Shakipiyo dikarenakan gudetama hanyalah sebutir telur yang pecah.

Bahkan gudetama hanyalah sebuah telur yang tak bisa digunakan lagi, dan suatu saat nanti dia akan kadaluwarsa. Namun, gudetama sangat luar biasa menganggapi hidup-Nya, ia hanya bersikap santuy dalam takdir yang ia Terima.