Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Covid, Teknologi dan Kemalasan Belajar Siswa

10 April 2022   09:59 Diperbarui: 10 April 2022   10:18 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Alodokter 

Sekolah dan pemerintah menyedikan media pembelajaran untuk siswa dalam fokusnya menutut ilmu, walaupun nantiya keluh kesah akan bermunculan tanpa harus menunggu aba-aba.

Satu sisi ini adalah solusi yang cukup baik jika di lihat bagaimana solusi-solusi yang di tawarkan, dan partisipasi dan kemauan siswa dengan sekolah daring inipun di tanggapi dengan cukup baik.walaupun dengan alasan-alasan tertentu yang harus di pertimbangkan, seperti sinyal, kuota maupun handphone yang masih belum mendukung aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran.

Dengan kondisi-kondisi seperti inilah yang membuat siswa malas untuk melakukan sesuatu. Ketika mereka di paksakan dengan kondisi, mereka telah melakukan semaksimal mungkin, namun hasil yang diperoleh dari usahan itu nihin. 

Al hasil mereka memiliki untuk menutup mata dan rebahan di zona nyaman yang telah mereka lakukan setiap harinya di fase-fase virus tersebut. siswa mulai melestarikan jiwa kemalasan mereka dengan alasan-alasan tertentu, yan akibat dari itu semua adalah ketidakmampuan pemerintah maupun guru sebagai pengajar untuk membangkitkan jiwa semangat siswa.

Jika di bandingkan dengan belajar secara tatap muka, siswa bisa di katakan lebih aktif dalam belajar disebabkan interaksi antara guru dan siswa di lakukan secara langsung, akhirnya emosional itu tetap bekerja. 

Berbeda halnya dengan pembelajaran melalui media teknologi yang hanya pembelajaran dinilai sebagaimana aktif siswa mendengarkan dan tidak secara eksplisit mendapatakan pembelajaran emosional..
Namun, disinilah orientasi dan solusi dari pemerintah. 

Hanya melalui daring inilah sekolah bisa tetap di jalankan, walaupun tidak seefektif belajar secara tatap muka, pastinya dengan pilihan online inilah pendidikan tetap berjalan dan tidak sampai stangnan.  Yang pastin tidak ada solusi yang produktif diera covid ini, semuanya akan berjalan sesuai dengan arahan alam dan manusia bekerja sama. 

Kemalasan yang muncul dalam diri  siswa adalah salah satu hal yang biasa jika terjadi di era covid ini, karena siswa yang terbiasa bertatap muka dalam bersekolah. Yang  akhirnya memutuskan memilih untuk belajar melalui dunia teknologi.

KESIMPULAN
Covid, teknologi dan kemalasan siswa adalah salah satu yang dominan terjadi 3 tahun terakhir. Walaupun demikian, 3 hal tersebut saling melengkapi walaupun satu sisi teknologi lah yang berdampak  negatif dan positif secara masif dalam kehidupan manusia. Jika di bandingkan dengan covid dan kemalasan siswa, maka itulah yang menjadi pertanyaan yang mendasar. 

Apakah ini akan terus berjalan dengan stereotip negatif, ataukah disitu manusia akan terus berkembang sesuai dengan kehendak mereka. Yang pasti ini adalah keputusan dari setiap individu yang saling memberikan effek dalam kehidupan yang terjalin saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun