Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Misteri Tahu dan Ke-tahu-an

26 November 2021   05:39 Diperbarui: 26 November 2021   05:46 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"tahunya kita terkadang berada dalam tidak tahu secara kesadaran. Yang paling tahu adalah bagaimana algoritma ke-tahuan kita mampu memberikan idenya Secara kompleks dalam berbagai bentuk input yang tidak memandang dimensi. bagaimana tahu itu memiliki ke-tahuannya yang imanen yang berantonim dengan transenden, namun harus bergradual dengan hal hal ke-tahuan transendental" @aji

Terkadang kita mencari sebuah masalah secara komplek untuk menemukan sebuah solusi. Kita bagaikan seorang yang mampu mencari arah mana yang benar ketika menemukan sebuah polemik. Tanpa disadari bahwa di kita menggunakan kognitif secara maksimal mungkin untuk mendekonstruksi sebuah problematika.

Namun yang menjadi hal yang harus dijelaskan adalah bagaimana kita tahu tentang masalah yang sedang kita alami. Dan bagaimana tahu tentang hal apa yang sedang kita lakukan demi menemukan sebuah solusi yang aktif. 

Tetapi jauh dari itu semua kita akan memulainya dari hal-hal yang paling primordial. Yaitu bagaimana satu polemik. ini bisa ditemukan solusi karena misteri dari kata tahu.

Kita sedang tidak membahas tentang makanan yang berasal dari kedelai yang bernama tahu. Melainkan kita kan membahas mengenai tahu dalam artian mengerti memahami dan mengkonseptualisasikan segala hal yang berbentuk pengertian definitif. 

Lebih kompleks dalam bentuk kata kata yang di ekspresi dalam dunia realitas. Aplikasi dalam tahu akan menjelaskan proyeksi berupa representasi pemahaman,namun yang dalam itu semua muncul saja keinginan untuk merevitalisasi tahu itu Sendiri apa.

Tahu memang menjadi hal yang tidak lazim kita bahas. Karena jelasnya kata tahu saya telah mempresentasikan apa yang sedang kita bahas dan apa yang kita bisa objektifikasikan dengan penjelasan yang lebih jelas lagi. 

Kita mempersonifikasikan tahu bagaikan sebuah rumusan masalah yang lebih jelas. Sehingga inferensi dari essensi sebuah masalah bisa ditarik kesimpulannya melalui premis premis yang cukup jelas dan lugas.

Terkadang kita selalu penggalan dengan misteri apa yang telah kita tahu. Namun ke-tahuan kita terhadap tahu memang perlu diperjelas. Ke-tahuan yang menjelaskan tahu terhadap sesuatu akan memberikan interpretasi berupa informasi-informasi yang cukup komprehensif dan holistik. 

Benang merah yang harus ditemukan akan lebih kompleks dan bisa memicu konfrontasi terhadap polemik tahu. Ke-tahuan kita akan membentuk sebuah interpretasi yang lebih memandang bagaimana tenda eksistensi terhadap kata yang menjelaskan serangkaian kalimat dari apa yang dilihat secara realitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun