Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Persiapan Menjelang Puasa Tak Harus Boros

23 Mei 2017   14:20 Diperbarui: 24 Mei 2017   16:14 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Supermarket (sumber gambar: Pixabay)"][/caption]

PUASA RAMADHAN sebentar lagi. Seluruh muslim menyambut dengan sukacita. Saatnya umat muslim memperbanyak amal ibadah, yang akan berlipat ganda saat bulan suci ramadhan. Tanggalkan urusan duniawi, untuk lebih fokus pada urusan ukhrawi. Sejenak melupakan urusan-urusan yang membuat panas republik ini, untuk kembali kepada kebaikan. Bukan berarti saat hari biasa tak bisa mencari kebaikan dan amal ibadah, tetapi, saat Ramadhan, amal ibadah akan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Karena bulan Ramadhan merupakan bulan kebaikan.

Untuk seorang ibu rumah tangga (seperti saya), setiap menjelang puasa ramadhan, adalah saatnya mempersiapkan segala kebutuhan yang menyangkut urusan dapur untuk keluarga tercinta di rumah. Persiapan saat sahur dan berbuka, adalah menjadi sebuah urusan penting. Bagaimana mengelola menu dan anggaran yang sesuai dengan kondisi keuangan. Untuk yang memiliki kondisi keuangan berlebih, tak menjadi masalah. Bahkan kalau bisa, saat bulan Ramadhan dianjurkan untuk berbagi kepada orang yang berpuasa, tetapi tidak bisa memenuhi kebutuhan berbuka dan sahur. Imbalannya adalah amalan yang berlipat ganda, dengan catatan harus dilaksanakan dengan hati yang ikhlas dan tanpa pamrih. Urusan amal, adalah urusan kita dengan Allah SWT.

Tetapi bagi keluarga yang memiliki keuangan pas-pasan, maka urusan menu dan anggaran, menjadi sedikit rumit. Apalagi, jika menjelang bulan ramadhan, dipastikan harga-harga beranjak naik. Seorang ibu harus lebih pandai dan berhati-hati dalam berbelanja. Bukan berarti pelit, tetapi dianjurkan untuk tidak bersikap boros. Berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan menghindari membeli barang yang tidak begitu penting. 

Lalu bagaimana persiapan menjelang puasa ramadhan dalam kaitannya dengan berhemat, tetapi tetap bisa memenuhi kebutuhan untuk keluarga? 

1.  Pastikan apa saja kebutuhan yang diperlukan sebelum berbelanja. Dengan cara membuat catatan kecil, agar saat di pasar atau di supermarket tak bingung menentukan pilihan. Hal ini akan meminimalisir pembelian barang yang tak begitu diperlukan hanya karena lapar mata dan"ingin". Sayang kan, jika kita terlanjur membeli sesuatu, tetapi akhirnya tidak terpakai.

2.  Rancanglah daftar menu yang akan kita masak. Paling tidak untuk satu minggu ke depan. Perhatikan juga unsur gizi, variasi menu dan bahannya. Dengan begitu, kita bisa membayangkan, apa saja kebutuhan yang diperlukan. Bahan-bahan apa saja yang harus dibelanjakan, sehingga terhindar dari pembelian bahan yang tak dibutuhkan. Hal ini cukup membuat penghematan. Karena biasanya, ada beberapa bahan makanan tertentu yang tidak bisa tersimpan lama. Jika kita membeli bahan makanan yang tak tahan lama dan akhirnya harus membuangnya, sayang bukan?

3.  Memasaklah sesuai dengan kebutuhan. Jangan berlebihan. Jangan mentang-mentang bulan puasa, maka seluruh menu ada. Secukupnya saja, asal memenuhi unsur gizi. Sesuaikan dengan jumlah keluarga, agar tidak ada makanan yang bersisa dan terbuang. Karena biasanya, kapasitas perut saat berbuka dan sahur ada batasnya. 

4.  Usahakan untuk mengelola makanan dengan memasak sendiri dan batasi jajan di luar. Memang, sekarang banyak sekali fasilitas yang menggiurkan saat bulan puasa. Masakan yang tinggal jadi. Minuman siap saji. Pasti membuat lapar mata, apalagi saat sedang berpuasa. Sesekali memang boleh, saat memang benar-benar kita tak sempat memasak karena ada pekerjaan misalnya. Tetapi jangan terlalu sering, ya. Disamping boros, juga tak terjamin kebersihannya, seperti saat kita memasak sendiri.

5.  Lakukanlah dengan hati sukacita dan ikhlas. Dengan begitu, aura kasih sayang pada saat bulan puasa akan terasa. Saatnya mempererat tali kekeluargaan, antara ayah, bunda dan anak-anak. Khususnya bagi seorang ibu, bertugas menciptakan suasana kekeluargaan dengan baik. Tumbuhkanlah situasi keagamaan yang kental saat Ramadhan. Situasi yang seperti ini, akan terbawa anak-anak hingga dewasa dan akan menurunkannya pada anak-anaknya kelak. Warisan inilah yang tak bisa kita temui dalam sekolah formal di manapun. Bukan lagi merupakan penghematan, tetapi merupakan warisan turun temurun tak ternilai dengan materi.

Demikianlah, sedikit cara untuk berhemat dalam berbelanja saat bulan puasa, karena biasanya saat bulan puasa, harga bahan pokok sedikit mahal. Semoga bisa bermanfaat, ya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun