Dulu saya kepo banget dengan Sup Matahari. Selain namanya yang unik, saya juga penasaran. Pernah beberapa kali saya ke sebuah warung makan yang menyediakan Sup Matahari, tapi saya tidak pernah kebagian. Habis, katanya. Emang selezat apa sih Sup Matahari itu?Â
Lalu ketika saya berkunjung ke rumah saudara di Solo, saya disuguhi berbagai menu, salah satunya adalah Sup Matahari. Nah ini, saya langsung memilihnya dan mengambil. Oh, begini ya rasanya. Pantesan banyak yang suka.
Saudara saya cerita, Sup Matahari itu salah satu makanan khas Kota Solo. Wakakak, saya baru tahu, dan betapa saya kurang piknik!
Sajian Sup Matahari konon sering dipakai sebagai sajian menu Mantenan atau acara pernikahan. Ada filosofinya, loh. Sajian Sup Matahari melambangkan harapan agar ada cahaya kemudahan dalam menjalani kehidupan pernikahan kelak untuk sang mempelai. Nah kan, nah kan. Makanya saya penasaran.
Selain itu, sajian Sup Matahari memang lezat. Kuahnya bening, segar. Bling-bling!
Sup Matahari itu berupa bungkusan dadar yang dibentuk bulat pipih yang diisi irisan wortel, jagung, jamur kuping, jamur salju, dan gilingan daging ayam. Bisa juga dengan menambah kacang polong, soun, atau sesuai keinginan. Bebas berkreasi.
Ketika disajikan dalam sebuah mangkok, bungkusan dadar diiris, dan dibentuk menyerupai bunga matahari. Hem, makanya disebut Sup Matahari, ya.
Sentuhan terakhir disiram dengan kuah kaldu ayam berbumbu bawang putih dan merica.
Nah, nggak ada salahnya kan, jika saya pengin membuatnya sendiri. Bahannya mudah dicari, cara bikinnya juga mudah. Hanya butuh ketelatenan pada saat proses memasaknya.
Yuk, mari memasak! Persiapkan terlebih dahulu bahan dan bumbunya.
