Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perbaikan Jembatan Wonokerto Demak, Jalur Alternatif, dan Cerita di Baliknya

5 Agustus 2022   18:48 Diperbarui: 5 Agustus 2022   20:27 5921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbaikan Jembatan Wonokerto Demak Jawa Tengah. | Foto: Wahyu Sapta.

Rasa cinta dan sayang timbul, karena mereka dulu juga menyayangi kami, sehingga dengan sukarela melakukan apa saja demi kebaikan kami.

Kebaikan yang mereka lakukan berbuah manis. Memiliki anak-anak yang Alhamdulillah berbakti kepada orangtuanya, meskipun mungkin dengan cara sederhana, yaitu berusaha ada, saat mereka membutuhkan.

Ada banyak hal yang sering kami temui selama di jalan saat sedang dalam perjalanan. Alhamdulillah banyak kemudahan. Misalnya, mendapat jalan yang lebih lancar, meskipun sedang macet. Tidak banyak berarti sih, tetapi lumayan mempersingkat waktu.

Kadang saat diperjalanan, kami menggunakan jasa google maps, untuk bertanya jalur tercepat untuk sampai lokasi. Jadinya melipir-melipir ke jalan-jalan kecil yang jarang dilalui kendaraan umum.

Ketemu jalur alternatif yang lebih pendek. Bisa cepat sampai, dan tidak melewati kemacetan di Jembatan Wonokerto Demak. | Foto: Wahyu Sapta.
Ketemu jalur alternatif yang lebih pendek. Bisa cepat sampai, dan tidak melewati kemacetan di Jembatan Wonokerto Demak. | Foto: Wahyu Sapta.

Kami bisa melewati jalan kecil, tanpa harus melewati jalur alternatif lain seperti di atas, yang lebih jauh dan lama. Jalan kecil itu lebih dekat sehingga lebih cepat sampai.

Ada Kebaikan Saat Melipir di Sela Jalan Kecil

Saat melipir jalan kecil inilah, saya merasa banyak menemui kebaikan yang dilakukan warga sekitar. Jalan yang biasanya tidak pernah dilalui kendaraan, baik motor ataupun mobil, mereka dengan sukarela mengizinkan untuk dilalui. Jalan kampung kecil menjadi ramai dan padat.

Warga setempat mengizinkan jalan kampung yang biasanya sepi, dilewati kendaraan. Mereka sungguh baik. | Foto: Wahyu Sapta.
Warga setempat mengizinkan jalan kampung yang biasanya sepi, dilewati kendaraan. Mereka sungguh baik. | Foto: Wahyu Sapta.

Beberapa warga sekitar memberi arah, agar tak tersesat. Ya, meskipun kami juga tidak begitu saja melewatinya dengan tangan kosong. Persiapan uang kecil, akan berpindah tangan ke keranjang-keranjang kecil yang dipegang oleh mereka, saat menunjukkan arah jalan.

Ada beberapa warga yang memandu jalan, agar tidak tersesat saat memasuki jalan kampung. | Foto: Wahyu Sapta.
Ada beberapa warga yang memandu jalan, agar tidak tersesat saat memasuki jalan kampung. | Foto: Wahyu Sapta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun