Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Refreshing ke Goa Kreo Sambil Memberi Makan Monyet-monyet

19 April 2021   21:33 Diperbarui: 21 April 2021   01:00 1938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiket masuk hanya 6.500 rupiah per orang di hari biasa. Foto: dokumentasi pribadi

Di tempat wisata Goa Kreo, terdapat goa yang letaknya di bawah. Harus berjalan kaki untuk menuju ke sana. Lumayan jauh. 

Dulu saya sudah pernah ke sana, dan tidak hanya sekali. Untuk naik turun membutuhkan stamina yang lumayan. 

Untuk menuju ke goa yang ada di lokasi, harus berjalan kaki lumayan jauh ke bawah dan naik turun. Tapi, spot-spot fotonya keren loh. Foto: dokumentasi pribadi
Untuk menuju ke goa yang ada di lokasi, harus berjalan kaki lumayan jauh ke bawah dan naik turun. Tapi, spot-spot fotonya keren loh. Foto: dokumentasi pribadi
Karena sedang puasa, maka saya sengaja tidak turun ke bawah. Hanya di tempat parkiran kendaraan. Di tempat ini saya sudah disambut oleh beberapa monyet. Tetapi tampaknya monyet-monyet tersebut lebih sedikit jika dibandingkan beberapa waktu lalu sebelum pandemi.

Dulu awal pertama saya berkunjung ke sini, takut pada monyet-monyet. Ketika mereka mendekat, saya berusaha tidak panik dan diam saja. Tetapi ketika saya melihat ada salah satu pengunjung dengan santainya memberi makan mereka dan tidak takut, maka terpikirkan oleh saya, kenapa juga saya harus takut? Mereka ternyata jinak, kan?

Untuk bisa dekat dengan mereka, syaratnya tidak boleh panik. Tuh, kan, saya aja berani selfie. Hehehe... Foto: dokumentasi pribadi
Untuk bisa dekat dengan mereka, syaratnya tidak boleh panik. Tuh, kan, saya aja berani selfie. Hehehe... Foto: dokumentasi pribadi
Syaratnya sih tidak boleh panik, apalagi sampai berteriak ketakutan. Mereka juga akan ikutan panik, bahkan bisa menyerang pengunjung. Kan ngeri. Seandainya takut pun, sebaiknya diam saja, agar mereka juga tidak merasa terganggu. 

Ada pula yang mengatakan, jika memakai baju yang berwarna mencolok, mereka akan selalu mengikuti. Misalnya warna merah. Padahal dulu saya pernah tidak sengaja ke sana memakai baju merah. Hahaha... tetapi syukurlah tidak apa-apa karena saya tidak panik.

Dulu saya pernah tidak sengaja memakai baju merah. Katanya mereka suka mengikuti orang yang berbaju mencolok. Untung saya tidak panik. Paling para monyet hanya membatin, aneh tu orang, kenapa juga bajunya merah sendalnya ijo. 😁🤣 Foto: dokumentasi pribadi
Dulu saya pernah tidak sengaja memakai baju merah. Katanya mereka suka mengikuti orang yang berbaju mencolok. Untung saya tidak panik. Paling para monyet hanya membatin, aneh tu orang, kenapa juga bajunya merah sendalnya ijo. 😁🤣 Foto: dokumentasi pribadi
Beberapa monyet terdapat monyet jantan yang berbadan besar yang merupakan bos genknya. Ada juga monyet betina, dan anak-anak monyet. Sedangkan yang berani mendekat ke pengunjung adalah monyet jantan untuk meminta makanan. Sedangkan monyet lainnya hanya menunggu tak jauh, siapa tahu mendapat lemparan makanan juga dari pengunjung. 

Monyet yang berbadan besar merupakan monyet jantan, penguasa daerah kekuasaannya. Menguasai makanan. Foto: dokumentasi pribadi
Monyet yang berbadan besar merupakan monyet jantan, penguasa daerah kekuasaannya. Menguasai makanan. Foto: dokumentasi pribadi
Mereka takut pada monyet jantan, yang bakalan marah jika mereka ikut mendekat untuk mendapatkan makanan. Mereka juga mengenal daerah kekuasaan, di mana masing-masing monyet jantan memiliki daerah kekuasaan yang berbeda-beda.

O, makanya monyet-monyet jantan itu berbadan gendut, karena mereka kenyang dan selalu mendapatkan makanan lebih awal dibandingkan lainnya. 

Beberapa kali saya sengaja melempar makanan untuk monyet betina dan monyet kecil agar mereka juga ikutan makan. Kan kasihan kalau mereka tidak mendapatkan makanan.

Monyet lainnya menunggu dari kejauhan, karena takut pada monyet jantan, sang bos genk. Foto: dokumentasi pribadi
Monyet lainnya menunggu dari kejauhan, karena takut pada monyet jantan, sang bos genk. Foto: dokumentasi pribadi
Setelah kacang yang ada di tas kain habis, maka saya bersiap pulang. Pamit ke mereka dan berjanji, kapan-kapan akan mengunjungi mereka kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun