Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gede Rasa

16 Oktober 2020   21:53 Diperbarui: 16 Oktober 2020   21:55 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dok. Wahyu Sapta

Gede Rasa (1)

Percayalah, cantikmu tak kan memudar. Meski guratan tipis selalu datang tiap hari.

Kau selalu membuatku gede rasa. Apakah tak ada kata lain selain sanjunganmu itu? tanyaku.

Hei, mengapa kau tak percaya padaku? Aku tak pernah menipumu, kan? 

Aku menggeleng. Tentu saja tak pernah. Kamu adalah orang yang tak pernah menyakitiku, kataku dalam hati. 

Kalau begitu, menualah denganku, ajakmu.


Gede Rasa (2)

Pagi ini tersisa tetes hujan semalam dalam sendiri. Tak ada yang abadi. Esok pagi atau lusa, mungkin tak ada lagi membangunkanmu. Lalu tergantikan oleh yang mampu lebih mengerti. Begitu pula kita, katamu.

Tetapi kau masih di sisiku, bukan? tanyaku.

Ada kesamaan antara aku dan kamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun