Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tatapan Kembang Sepatu

20 September 2020   16:36 Diperbarui: 20 September 2020   16:44 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kembang Sepatu (Foto Wahyu Sapta).

"Sebulan lalu kejadiannya. Aku sungguh sedih. Pilu itulah yang menyebabkan aku mudah terpapar. Hingga aku bertemu denganmu saat ini. Kau mirip dengannya." 

Sepuluh detik mata kami beradu. Lantas berpisah. Begitu saja. Ya, begitu saja tanpa bertukar nomor telepon. Entahlah. Apakah bisa bertemu kembali dengannya esok hari atau tidak. Waktu telah memaksaku untuk kembali masuk ke kamar isolasi.

Teringat kata terakhir yang ia ucapkan. 

"Lalu, siapa yang kamu tunggu?"

"Mekarnya kembang sepatu." jawabku.

Semarang, 20 September 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun