Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sketsa Rasa dalam Setangkai Mawar

26 Februari 2020   23:28 Diperbarui: 27 Februari 2020   05:37 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dok. Wahyu Sapta

Memandang sawah hijau menghampar, hanya angin sepoi yang datang. Sejenak mengasyikkan. Aku ada pada sebuah lamunan. Hanya sendiri. Menikmati kesendirian, melepas penat setelah sibuk tadi siang. Sore ini ada jeda waktu, hingga menunggu magrib tiba. Malam nanti, tugas masih menunggu. 

Aku duduk di bawah pohon randu yang rindang pinggir sawah. Daunnya lebat. Sedikit menutup panas sinar sore yang masih terik. Jadi adem. Kantuk mulai menyerang. Hoahem, aku menguap. 

Lalu datang sebuah bayangan. Dengan t-shirt biru tosca, celana jean biru, sepatu kets putih dan bertopi merah. Terlihat tomboy, tapi sisi feminim tetap ada. 

Wajah tirus itu, membuatku terpana pada pandangan pertama. Hanya dalam waktu hitungan detik, telah sampai di depanku. Rasa kaget ini, menghapus kantukku. 

"Hei, apakah kita pernah bertemu sebelum ini?" tanyanya. Aku menggeleng. 

"Belum pernah," jawabku. 

"Oh, tapi kenapa kamu seperti tak asing bagiku?" 

"Entahlah," 

"Apakah ini yang disebut reinkarnasi?"   

"Mungkin," jawabku pendek. 

"Aku tahu, kamu Reno, kan?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun