Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Idul Fitri adalah Perayaan Kemenangan Kita Atas Nafsu Selama Ramadan

5 Juni 2019   07:54 Diperbarui: 5 Juni 2019   11:42 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Mohon maaf lahir dan batin. (Ilustrasi: republika.co.id)

"Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd"

Menjelang Idul Fitri, 1 Syawal 1440 Hijriah atau Rabu (5/6/2019), gema takbir berkumandang sejak setelah magrib berlalu tadi malam. Mengagungkan Asma Allah Yang Maha Kuasa.

Suasana takbir keliling oleh anak-anak di kampung halaman. Meriah. (Dokpri).
Suasana takbir keliling oleh anak-anak di kampung halaman. Meriah. (Dokpri).

Hari Raya Idul Fitri adalah saat di mana umat muslim merayakan kemenangannya karena telah menahan lapar, dahaga, hingga nafsu selama bulan ramadan.

Kemenangan umat muslim di Idul Fitri tersebut ditandai dengan berkumandangnya takbir puji-pujian kepada Allah Ta'ala.

Kemudian salat Ied secara berjamaah di masjid atau lapangan terdekat. Semua umat muslim disunahkan untuk salat Ied.

Bagaimana untuk perempuan yang sedang berhalangan? Tetap disarankan untuk keluar rumah, keluar rumah ke lokasi salat Ied. Hanya mengikuti, tetapi tidak diminta untuk ikut salat.

Mengikuti salat Ied di lapangan. Untuk mendengarkan khutbah, juga untuk saling bermaaf-maafan dengan para kerabat. (Dokpri).
Mengikuti salat Ied di lapangan. Untuk mendengarkan khutbah, juga untuk saling bermaaf-maafan dengan para kerabat. (Dokpri).

Untuk apa? Mendengarkan khutbah. Karenanya, menurut Ustadz Abdul Somad, menganjurkan pada para pengkhotib agar bersuara lantang serta menyampaikan khutbah dengan semangat. Itulah kesempatan emas dia mendengarkan syiar. Tujuan shalat Ied itu untuk mendengarkan khutbah. 

Ada tata cara pergi ke masjid atau lapangan yang dijadikan lokasi salat Ied. Pulang perginya pun ada caranya. Datang dan pulangnya melewati jalan yang berbeda. Agar ketika di jalan bertemu dengan banyak orang, teman lama, tetangga, tetangga jauh, kenalan istri, kenalan suami, mertua, siapapun di sapa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun