Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tempat Favorit Kuliner Takjil di Ngaliyan Semarang

12 Mei 2019   12:05 Diperbarui: 12 Mei 2019   12:23 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gorengan. Selalu ramai pembeli saat menjelang berbuka puasa. (Dok. Wahyu Sapta).

Ngaliyan terletak di Semarang Barat. Masuk dalam wilayah Kota Semarang. Saya dan keluarga tinggal di sana. Dulu saat pertama kali tinggal di sini, masih sepi. Jalannya belum selebar sekarang. Tetapi, sekarang sudah ramai. Bahkan bila sore hari, saat jam sibuk pulang kerja, dipastikan di beberapa lokasi di sana macet.  

Nah, ada tempat favorit buat nyari jajanan buat buka puasa. Bukan hanya ibu-ibu sibuk yang tidak sempat masak saja yang berburu takjil dan menu makanan untuk berbuka lainnya. Banyak anak kuliahan juga berburu takjil. Karena letaknya berdekatan dengan kampus UIN Walisongo Semarang. Sehingga ramai. Banyak anak kos yang mencari makanan untuk berbuka di sana. Dibawa pulang, berbuka puasa di tempat kos. Mantap lah. 

Sepanjang Jalan Prof. Dr. Hamka depan Kantor Kecamatan Ngaliyan hingga pasar Ngaliyan, banyak berjajar penjual makanan untuk berbuka puasa. Bila pada hari biasa, pada sore hari memang ada pedagang makanan yang berjualan. Tetapi pada saat bulan Ramadan, banyak muncul penjual dadakan. Mereka hanya berjualan pada bulan Ramadan saja.

Sepanjang Jalan Prof. Hamka depan kantor kecamatan Ngaliyan, banyak penjual yang menjajakan makanan untuk berbuka puasa. Pembelinya kebanyakan mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang kos di dekat sana. (Dok. Wahyu Sapta).
Sepanjang Jalan Prof. Hamka depan kantor kecamatan Ngaliyan, banyak penjual yang menjajakan makanan untuk berbuka puasa. Pembelinya kebanyakan mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang kos di dekat sana. (Dok. Wahyu Sapta).

Sebenarnya tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Entah mengapa. Meskipun begitu, tetap saja ramai.

Penjual makanan takjil sedang menunggu pembeli. Tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. (Dok. Wahyu Sapta).
Penjual makanan takjil sedang menunggu pembeli. Tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. (Dok. Wahyu Sapta).

Makanan yang dijajakan khas menu buka puasa. Biasanya sudah dikemas, agar mempermudah dan mempercepat saat melayani pembeli. Pembeli akan ramai dalam waktu yang bersamaan. Jadi tinggal menghitung harganya. Mereka berdagang dalam waktu yang terbatas, yaitu saat setelah asar hingga lepas magrib saja. 

Takjilnya bermacam-macam. Kolak, setup, es buah, es teler, gorengan dan jajanan lainnya. Sedangkan masakan untuk berbuka, ada sayur bening, oseng-oseng, berbagai macam lauk-pauk. So, pilih mana? Tergantung selera dan keinginan. Ingin berbuka apa pada hari ini. Murmer, loh! Alias murah meriah. Mampu menuntaskan keinginan untuk mencari santapan untuk berbuka nanti. 

Es Teler ala pasar Ngaliyan. Murmer, loh. Hanya lima ribu rupiah per porsinya. (Dok. Wahyu Sapta).
Es Teler ala pasar Ngaliyan. Murmer, loh. Hanya lima ribu rupiah per porsinya. (Dok. Wahyu Sapta).

Sedangkan saya, pada sore itu membeli es teler ala pasar Ngaliyan. Harganya 5 ribu per porsi. Gorengan, satu biji seribu rupiah. Sayur rata-rata harganya 5 ribu hingga sepuluh ribu rupiah, tergantung pilihan. Yang mesti diingat, jangan kalap ya jika sedang berburu kuliner. Mentang-mentang puasa dan melihat berbagai macam makanan, ingin mencicipnya semua. Sayang jika tidak termakan. Karena biasanya saat berpuasa, keinginan banyak sekali, sedangkan kapasitas perut terbatas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun