Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Merindu Nada Bintang

16 Desember 2018   22:27 Diperbarui: 17 Desember 2018   08:06 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pixabay.com

entahlah, suara gemerisik angin melagu merdu, menyanyikan desiran rindu yang berasal dari dalam jiwa kamu,

kau berkata, aku lagi membaca bintang!

sedang aku berkata, jangan sering melamunkan bintang, nanti ia menjadi malu dan tak mau menampakkan diri lagi,

lalu,
dunia akan sepi tanpa bintang,

ya, ya, aku mengerti, mengapa kau selalu memikirkan bintang, bagimu bintang adalah semacam kesenduan dengan kunci nada "g"

serupa merindu bintang saat serpihan-serpihan spotlight berkedip tak henti, memancarkan sinarnya yang paling terang,

katamu, mainkan nada "c"!

lalu aroma itu membiusmu, merasuk ke dalam sukmamu, membangkitkan gairahmu, berpendaran dalam mantra-mantramu, dan itu membuatmu nyaman,

jika saja kau tahu, kemerlip bintang itu: adalah hatiku, serumu!

Semarang, 16 Desember 2018.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun