Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Kita yang Hidup dalam Cerita

20 Oktober 2018   16:58 Diperbarui: 7 November 2018   17:01 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: favim.pl

Barangkali, aku membutuhkan barisan kejutan, agar kami terbangun dari mimpi buruknya, lalu berpindah ke mimpi indahnya yang damai. Aku benar-benar tak mengerti. Ia semakin jauh dariku. Ia seakan ingin melambaikan tangan seolah perpisahan adalah jalan satu-satunya. Tidak. Aku tak mau.

Darojati

"Maafkan aku. Selamat tinggal." Kertas-kertas yang berserakan, kehampaan, sisa-sisa air mata, seprai kusut, semuanya satu per satu lenyap. Sesuatu dalam diriku runtuh. Lalu hening.

***

"Kisah yang memilukan." Seorang gadis menatap sedih pada kekasihnya. "Kuharap, kisah kita tidak berakhir seperti ini." Sepasang matanya menatap pada lembaran buku di pangkuan kekasihnya.

"Tentu saja, tidak. Ini cuma kisah, sedangkan cinta kita nyata adanya." Kekasih sang gadis merangkul pundak si gadis, lalu meletakkan sebuah buku di atas bangku taman.

"Kau yakin begitu?"

"Tentu saja."

Sepasang kekasih itu berpelukan. Senja pun merambat perlahan.

***

Karya kolaborasi Wahyu Sapta dan Fitri Manalu

(Semarang - Tepian DanauMu, 20 Oktober 2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun