Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Mengisi Elemen Taman dengan Tanaman Sayur dan Obat, Mengapa Tidak?

30 September 2018   14:19 Diperbarui: 1 Oktober 2018   22:31 2232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Minggu. Saatnya refreshing. Liburan. Beberapa orang mengisi liburan dengan jalan-jalan, berwisata atau sekedar kuliner di tempat favorit. Sebagian lainnya memilih tinggal di rumah, karena ingin bersantai dan menikmati hari Minggu. Nah, sambil bersantai, mungkin ada baiknya menyalurkan hobi sembari refreshing. Misalnya, berkebun.

Berkebun adalah salah satu hobi yang membuat kita terhindar dari stres, karena menyapa alam, bersahabat dengan tanaman. Di sekitar rumah, meski tidak memiliki area yang luas untuk berkebun, kita bisa menanamnya di pot. Dengan menanam tanaman yang diinginkan, hati menjadi senang, dan bisa menjadi obat hati. 

Mengamati tanaman tiap harinya, menyiramnya dengan kasih sayang, sehingga pada suatu saat, tanaman akan berterimakasih kepada kita dengan memberikan hasilnya. Misalnya bunga atau buah-buahan. Bisa jadi obat hati bukan ?

Nah, berbeda lagi jika memiliki lahan yang lumayan lebar, misalnya halaman depan atau halaman samping. Kita bebas menentukan sendiri apa yang kita inginkan. Kita bisa membuat taman yang sederhana seperti cita-cita. Karena, luas lahan berpengaruh pada hasil sebuah taman loh.

Lahan yang sempit, bisa dioptimalkan agar taman berfungsi bukan lagi soal kuantitas atau luas taman, tetapi lebih ke kualitas tamannya. Kualitas inilah pada gilirannya berkaitan dengan psikologis penghuni rumah. Kualitas taman yang baik, tentu akan menjadi obat penawar kejenuhan dan stress akibat rutinanitas sehari-hari.

Lalu, jika ingin membuat taman yang asri dan nyaman, tentunya membutuhkan inspirasi yang bisa didapatkan dari mana saja. Asal inspirasi itu bisa direalisasikan. Faktor fisik bangunan, lahan, psikologis penghuni rumah dan lingkungan saling berkaitan dan menentukan rancangan taman yang diinginkan dan pilihan pengisinya.

Faktor fisik bangunan berpengaruh pada rancangan, komposisi hardscape-softscape, serta pilihan jenis tanaman. Hardscape itu menjadi elemen pengisi, misalnya gentong, bebatuan, kolam dan lain-lain. 

Sedangkan softscape meliputi tanaman pengisi yang hendak kita tanam. Harus sesuai, jika ingin mendapatkan hasil taman yang indah dipandang mata dan serasi, selaras dengan bangunan dan suasana hati pemiliknya. Bukankah akan menyenangkan melihat taman yang sesuai dengan perasaan kita ?

Dengan merancang terlebih dahulu taman tersebut, kita bisa menentukan elemen pengisinya. Mengisi elemen tanaman yang diinginkan, bisa jadi mencerminkan suasana hati pemiliknya. Tanaman, bebatuan, gentong atau elemen kolam dan lain sebagainya.

Kita bebas saja dalam pemilihan elemen pengisi dalam membuat sebuah taman yang kita inginkan. Tidak harus mengisinya dengan tanaman berbunga, tanaman besar untuk taman pada umumnya.

Dokpri
Dokpri
Ternyata kita bisa mengisi sebuah taman dengan tanaman buah, sayur-sayuran atau obat-obatan loh. Jika penataan taman pas dan sesuai dengan etika sebuah taman, maka taman akan menjadi indah dan asri. Nyaman dan adem melihatnya. Apalagi jika tanaman yang ada di taman tersebut sudah menampakkan hasilnya, kita bisa memanennya. Menyenangkan bukan?

Berbeda dengan taman pada umumnya, taman dengan tanaman sayur dan obat-obatan, lebih ribet dalam perawatannya. Tentu saja kita harus telaten, juga harus rajin merawatnya. Karena biasanya tanaman sayur dan obat-obatan ini merupakan tamanan yang temporer alias tidak berusia lama. Contohnya sayur terong, daun kemangi, pandan, cabai, tomat, jahe dan tamanan sebangsanya.

Dokpri.
Dokpri.

Tanaman sayur hanya bertahan beberapa bulan saja. Kita harus menggantikan dengan tanaman baru agar taman tidak berubah bentuk dan tetap sesuai dengan rancangan awal. Tetap indah dan asri sehingga sedap dipandang mata. Sebagai tanaman penggantinya, kita bisa menggantinya dengan jenis tanaman yang sama atau merubahnya dengan tanaman lain yang tidak sama, agar tidak bosan dan monoton.

Daun Pandan Wangi, bisa untuk memasak kolak. Asik kan.. tinggal metik dari kebun sendiri. (Dokpri).
Daun Pandan Wangi, bisa untuk memasak kolak. Asik kan.. tinggal metik dari kebun sendiri. (Dokpri).
Tetapi, jika kita senang dalam menjalaninya, maka tidak akan menjadi berat. Bahkan bisa jadi menyenangkan, karena ada saja hal bisa dikerjakan. Meluangkan waktu untuk kesenangan. Ya, namanya juga berkebun .

Jadi, jangan takut untuk menyalurkan hobi bertanam sesuai dengan keinginan kita ya. Meskipun hanya hobi, kitapun bisa membuat taman sendiri seperti layaknya pembuat taman profesional. Tak harus taman yang berisi bebungaan warna-warni, tetapi mengisinya dengan tanaman yang bermanfaat untuk sehari-hari, maka bisa memberi manfaat lebih banyak. 

Tak harus juga membeli sayur mayur di pasar atau abang sayur jika ingin memasak, tetapi kita bisa memetiknya dari taman atau kebun kita sendiri. Apalagi jika kita sedang panen banyak, bahkan bisa dibagi ke tetangga dekat loh. 

So, selamat mencoba dan selamat berhari Minggu, ya...

Semarang, 30 September 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun