"Dan apakah sekarang kau adalah seorang siapa-siapa?" tanyamu. Aku terdiam dan mengutuki kebodohanku.
"Jill, aku mencintaimu. Aku tak peduli siapa kamu."
Sesungguhnya pintu hati ini terbuka untukmu.
Kudengar kau membisikkan sesuatu padaku dengan pelan tepat di telingaku, "Honey, hatiku mendengar suara cintamu, meneriakkan namaku oh sayang, angin membawa pesan-pesan cinta, yang berasal dari dalam jiwa kamu,"
Oh... come on Jill, dengarkanlah hatimu.
Aku cinta, kau cinta. Saat aku rindu, kau juga rasa. Bagaimana bisa menolaknya? Sebaiknya apa?
"Terimalah aku," katamu.
Senyum hanya mengembang dari bibirku.
"Aku rasa, aku bakalan setia padamu," kataku.
"Artinya?"
"Tebak sendiri," bisikku sambil memelukmu.