Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Reuni, Perlukah?

16 Juni 2016   13:36 Diperbarui: 16 Juni 2016   13:43 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://sharingdisini.com/wp-content/uploads/2015/01/Reuni.jpg

Aura Lebaran Sudah Terasa

Lebaran, memang masih lama. Tapi aura lebaran sudah terasa. Sudah banyak persiapan yang dilakukan untuk menyambut lebaran. Berbagai rencana telah di susun. Jadwal acara juga sudah ada dalam pikiran. Berkunjung ke sanak saudara, teman, rekan, baik yang di dalam kota ataupun luar kota. Silaturahmi pada saat lebaran memang sudah menjadi tradisi.

Bagi sebagian orang, diantara rencana acara menyambut lebaran, adalah rencana mendatangi reuni. Dengan maraknya kemudahan dalam berkomunikasi lewat media sosial seperti facebook dll, memudahkan kita untuk menjalin kembali komunikasi teman yang terputus karena terpisah oleh jarak. Di media sosial, kita bisa menemukan teman-teman lama, yang dulunya menjadi teman sekolah. Apalagi dengan adanya BBM dan WA. Mereka menjadi mudah mengadakan komunikasi, meski lewat dunia maya. Mereka membentuk grup mantan teman sekolah. Dan pada saat lebaran, adalah momen yang pas untuk temu langsung atau kopi darat dalam ajang reuni.

Reuni adalah sebuah acara berkumpulnya kembali teman/rekan/saudara/keluarga, yang sudah lama tidak bertemu dan terpisahkan oleh jarak dan waktu. Mereka bersatu kembali. Reuni juga menjadi ajang untuk mengenang kembali, bahwa mereka dulu pernah menjadi teman/rekan.

Dalam KBBI, reuni artinya pertemuan kembali (bekas teman sekolah, kawan seperjuangan, dan sebagainya) setelah berpisah cukup lama.

Reuni, Perlukah?

Ada pertanyaan apa sih kegunaan reuni? Perlukah? Apakah hanya ingin bertemu karena kangen teman lama, atau ada maksud lain dibaliknya?

Tujuan dari diadakan reuni, disamping temu kangen, tentunya ingin sesuatu yang positif, yaitu ingin mempererat tali silaturahmi yang lama terpisahkan. Mungkin saja saat kita bertemu kembali, akan ada kerjasama dalam bidang pekerjaan. Atau share teman tentang sebuah keberhasilannya ke teman yang lain, sehingga akan memberi semangat kepada teman yang belum berhasil. Tentu saja dalam bidang finansial.

Bisa juga, menjadi ajang sedekah atau berbagi, dari teman yang telah “berhasil” kepada teman yang belum beruntung. Semuanya bisa menjadi kemungkinan.

Kita juga bisa bernostagia, menceritakan kembali susah senangnya kita pada saat masa-masa sekolah. Dengan bernostagia, bisa menjadi ajang refreshing, karena reuni memberi efek bahagia. Mengenang masa indah, misalnya pernah jatuh cinta pada teman (meski gagal menjadi pasangannya. Jodoh di tangan Tuhan yaa..), masa-masa indah menemukan persahabatan dan lain-lain.

Susah senang bersama teman, pernah berantem, ribut, tetapi rukun kembali (namanya juga teman, pasti sisi baik dan buruknya bisa menerima). Pada saat kita terpisah lama dan bertemu kembali, maka yang ribut dan dulu beratem bisa menjadi sebuah cerita lucu, bahkan kita mentertawakannya. Semua masa-masa indah itu bisa menjadi kenangan dan bisa diceritakan kepada suami/istri dan anak-anaknya (bagi yang sudah menikah).

Jika sudah demikian, kita akan enggan berpisah di akhir acara reuni, karena masih tersisa kangen dan cerita tak akan selesai hanya dalam satu hari. Akhirnya saling berjanji untuk bertemu lagi. Bukankah ini namanya mempererat tali silaturahmi?

Reuni, Jangan Sampai Menambah Beban

Dalam ajang reuni, tentu saja ada sisi positif juga negatif. Bila sisi positif ajang reuni membawa efek bahagia, karena merasa senang bertemu kembali dengan teman lama. Tapi untuk sebagian orang, mungkin akan bersikap sebaliknya.

Bisa jadi, ia mendatangi reuni untuk ajang pamer, bahwa ia telah berhasil (wah, ini sih keterlaluan). Karena dalam ajang reuni, biasanya masing-masing teman berposisi sama. Meski misal ia menjadi atasan di ranah pekerjaan, yang paling tinggi sekalipun, akan tetapi, dalam ajang sebuah reuni, semua memiliki poisisi yang sama. Kita adalah teman, yang memiliki posisi sejajar. So, jangan sampai terjadi kesenjangan dalam reuni karena perbedaan finansial. Heem..

Atau bisa jadi, dalam sebuah reuni, akan menjadi ajang balas dendam, kepada mantan teman, karena pernah kalah dalam bidang pelajaran atau percintaan. Jangan sampai deh..

Juga jangan sampai ada rasa iri, karena dirinya tidak bisa seperti teman yang lain, sehingga akan menambah beban hidup. Merasa menjadi orang paling sengsara, karena tidak mampu seperti teman lainnya yang lebih berhasil. Kalau yang ini sih, jangan ditiru. Karena yang ada pada di diri kita, itulah yang terbaik dari Tuhan untuk kita. Be your self atau jadilah diri sendiri, begitu kira-kira.

Dan yang paling berbahaya adalah, ajang reuni untuk bertemu kembali dengan sang mantan pacar. Awalnya sih, hanya ingin mengetahui kabarnya, lalu bahagia/senang. Jangan-jangan saking bahagianya bertemu mantan pacar, ada janji di luar reuni, eh, CLBK.. hahaha... Jangan sampai ya, karena Tuhan telah memberikan jodoh masing-masing. Tentu saja yang telah dipilihkan Tuhan, pasti klik di hati. Belum tentu, seandainya dulu jadian dengan sang mantan akan sebahagia sekarang.

Nah, tergantung kita menyikapi arti sebuah reuni. Karena dalam sebuah reuni, ada sisi positif dan negatif. Yang positif diteruskan, yang negatif dibuang saja. Bukankah dengan sering bertemu dengan teman, akan menambah wawasan kita, bukan saja berkisaran pada area pekerjaan dan keluarga?

Bertemu teman lama, berarti menambah saudara, juga tali silaturahmi.

Silahkan, yang akan reuni, selamat reuni. Semoga membawa kebahagiaan dan manfaat.

Semarang, 16/6/2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun