"Perkembangan teknologi dalam kurun waktu 30 tahun yang lalu hingga sekarang, jauh lebih pesat daripada yang terjadi selama 3 abad ke belakang"
Apa yang terjadi dari tahun ke tahun dan selalu bersifat eksponen adalah perkembangan teknologi. Pada akhir abad ke-18, Britania Raya menjadi pionir pergerakan revolusi Industri di dunia. Perkembangan teknologi pada era tersebut memberikan ruang yang besar untuk perkembangan suatu negara baik dari kemajuan manufaktur, pertanian, politik hingga bidang ekonomi-sosial.
Pada akhirnya bermunculanlah kota-kota industri yang menjadi penopang perekonomian Britania Raya seperti Mancherster, Birmingham hingga Liverpool. Perkembangan tersebut juga tak bisa dilepaskan dari peran sumber daya manusia atau SDM.
Munculnya ilmuwan seperti James Watt, Richard Trevithick, atau Michael Faraday dalam perannya untuk mempermudah kerja manusia dengan berbagai penemuannya adalah sesuatu yang tak bisa dipungkiri.
Memasuki era revolusi industri 4.0 yang selalu digaungkan oleh pemerintah, kita tak lagi sepenuhnya bergantung pada mesin uap ciptaan James Watt. Bahkan lebih canggih lagi, beragam peralatan elektronik kini bermunculan untuk mengambil alih peran tenaga manusia hanya dengan bersumber dari pancaran gelombang saja.Â
Mengimbangi teknologi tersebut, maka diperlukan sumber daya manusia yang juga siap untuk bersaing. Revolusi industri 4.0 menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data hingga robotic.
Memiliki penguasaan satu dari beberapa aspek tersebut saja sudah menjadikan seseorang dapat bersaing di era sekarang. Namun untuk mencapai hal tersebut tentunya tak bisa hanya sekedar kesadaran individu, lebih dari itu perlu adanya bimbingan dari lembaga terkait dalam hal ini yaitu lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan yang memiliki peranan penting melahirkan SDM berkualitas dan bersaing di zamannya adalah Perguruan Tinggi.
Universitas Lambung Mangkurat (ULM), sebagai salah satu Perguruan Tinggi di Kalimantan Selatan memiliki peranan penting memajukan SDM daerah. Menurut data Ristekdikti, jumlah mahasiswa pada tahun ajaran 2018/2019 di ULM mencapai 33.917 mahasiswa dan tiap tahunnya bisa mencapai 10.000 mahasiswa yang diwisuda.Â
Alhasil, setiap tahun akan begitu banyak tenaga kerja yang harus bersaing mendapatkan posisi dalam dunia kerja. Ditambah kualifikasi yang mengharuskan lulusan setidaknya paham mengenai penggunaan perangkat teknologi untuk mendapatkan posisi tertentu. Sehingga SDM yang dapat bersaing pada era sekarang berarti adalah mereka yang menguasai teknologi.
Perkembangan teknologi di era sekarang merupakan arus yang tak bisa dihindari. Demikian pula perencanaan pendidikan bagi setiap mahasiswa. Oleh karena itu, kompetensi lulusan haruslah relevan dengan perkembangan zaman, yaitu apa yang dibutuhkan zaman sekarang.
