Mohon tunggu...
Wahid Hasyim K
Wahid Hasyim K Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pecandu layar kaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Pembelajaran Mobile Learning dan Perannya di Pendidikan

5 Desember 2022   22:43 Diperbarui: 5 Desember 2022   22:48 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini pendidikan baik di dalam sekolah maupun perguruan tinggi terus mengalami perkembangan dan perubahan. Teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang menjadi salah satu faktor perubahan pada perjalanan pendidikan di Indonesia. Peran teknologi bagi proses pendidikan sangat penting karena ikut serta dalam penentuan arah perkembangan dunia pendidikan. Hadirnya teknologi membuat minat membaca pelajar maupun masyarakat meningkat pesat karena kemudahan akan aksesnya. Pemanfaatan teknologi ini pun turut andil dalam perjalanan perkembangan pendidikan.

            Salah satu bagian dari perkembangan pendidikan memakai teknologi adalah mobile learning. Mobile learning merupakan salah satu cara media pembelajaran yang memanfaatkan gadget dan dunia digital untuk mempermudah pembelajaran. Mobile learning berdampak sangat luas, ia bisa membuat pembelajaran dilakukan dimana saja kapan saja dan real-time. Kehadiran mobile learning ini juga bisa menjadi salah satu solusi akan berbagai masalah di dunia pendidikan yang masih tampak dipermukaan. Pada tulisan ini akan dibahas mengenai penggunaan mobile learning di dunia pendidikan Indonesia.

            Didunia dan khususnya Indonesia pada tahun 2022 ini , pasca terjadinya situasi pandemi covid-19 yang bermula dari tragedi wuhan sekarang telah memasuki masa yang bernama new normal. Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmita, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Kehadiran pandemi covid-19 dan new normal yang banyak menerapkan social dan physical distancing ini mempengaruhi dalam proses pembelajaran, hasil dari semua ini membuat dunia pendidikan menelurkan sebuah cara baru dalam media pembelajaran.

            Menurut Heinich (1985), Media pembelajaran adalah media-media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran atau mengandung maksud-maksud pembelajaran. Lalu Gagne dan Briggs (1975) secara inplisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Maka, berdasarkan uraian tersebut, ada beberapa ciri umum, yakni memiliki hardware atau sesuatu benda yang dapat dilihat, dirasakan, dan didengar, selanjutnya memiliki software, yakni, kandungan pesan yang terdapat dalam hardware merupakan isi yang ditujukan untuk para pelajar.

            Media pembelajaran menjadi salah satu komponen penting dalam sumber pembelajaran. Peranannya sangat membantu untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Maka, seorang pengajar harus meyakinkan media yang digunakan berdampak positif terhadap kualitas pembelajaran. Luasnya bentuk dan jenis media pembelajaran yang dapat digunakan menjadi sumber ilmu bagi para pelajar. Melalui bantuan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang membuat media pembelajaran menjadi lebih variatif dan menyesuaikan dengan pelajar era saat ini.

            Perkembangan akan teknologi informasi dan komunikasi ini menghadirkan suatu media pembelajaran baru. Media pembelajaran baru ini disebut dengan digital learning atau pembelajaran digital. Pembelajaran digital adalah media pembelajaran yang bekerja dengan data digital atau dapat menghasilkan sebuah citra digital yang dapat diolah, diakses, dan didistribusikan menggunakan perangkat digital (H.H Batubara, 2021). Pembelajaran digital adalah medium yang dapat memberi peluang pengajar dan pelajar untuk mencari sumber informasi lebih luas dengan mengakses internet. Pembelajaran digital merupakan “pengaturan” yang memberikan stimulus pada indera pelajar dalam pembelajaran. Hadirnya pembelajaran digital mewujudkan sistem pendidikan terpadu melalui pembangunan konektivitas antar komponen dalam bidang pendidikan yang membuat pendidikan menjadi lebih dinamis dan fleksibel. Dahulu, Perjalanan pembelajaran dilaksanakan dengan tatap muka langsung antar pengajar dan pelajar. Seiring hadirnya pembelajaran digital, sekarang pembelajaran bisa dilakukan tidak terbatas pada ruang dan waktu, yang berarti pembelajaran bisa dilakukan tidak selalu dalam satu tempat saja.

            Saat ini para pengajar berhadapan dengan pelajar yang masuk kedalam generasi Z yang lahir pada tahun 1996-2009. Sosok pelajar generasi Z ini meliputi yang berjenjang pendidikan SMA atau sederajat, SMP atau sederajat, SD atau sederajat. Mereka memiliki karakteristik digital native. Digital native adalah mereka yang menghabiskan banyak waktu mereka dikelilingi oleh penggunaan komputer, video game, pemutar musik digital, kamera video, ponsel dan seluruh alat yang terdapat di era digital (Prensky, M, 2007).  Berdasarkan survey Alvara Research Center pada Juni 2022, Generasi Z ini mendominasi dalam penggunaan internet dengan persentase 97,7% dari kalangan generasi z dibandingkan generasi milenial 90,4% dari kalangan generasi milenial, generasi X 75,9% dari kalangan generasi X dan baby boomers 48,5% dari kalangan baby boomers, persentase ini menunjukan berapa banyak yang menggunakan internet dari generasinya.

            Salah satu penerapan pembelajaran digital saat ini adalah dengan mobile learning atau pembelajaran berbasis mobile. Menurut Quinn Clark dalam Musahrain (2017) mengemukakan bahwa mobile learning is intersection of  mobile  computing  and  e-learning:  accessible  resources  wherever  you are, strong search capabilities, rich interaction, powerful support for effective learning, and  performance-based  assessment.  E-learning  is independent  of  location  in  time  or space. Dari pendapat ini maka dapat dimaknai mobile learning adalah bagian dari komputasi seluler dan pembelajaran berbasis elektronik. Pembelajaran memakai mobile learning ini menjadi alat untuk memudahkan mengakses dan mencari berbagai informasi dimana saja, variatif dan interaktif sehingga menunjang pembelajaran menjadi lebih efektif dan basis assessment menjadi tampilan awal. Mobile learning dengan segala potensinya sangat mengoptimalkan pembelajaran karena menawarkan berbagai peluang seperti portabilitas, konektifitas, kelengkapan fungsi, instan, dan inklusif.

            Berbicara mengenai mobile learning maka tidak bisa lepas dengan yang namanya aplikasi. Aplikasi secara umum adalah suatu alat yang diterapkan,  difungsikan secara khusus dan terstruktur sesuai kemampuan yang dimilikinya. Aplikasi disini lebih diartikan suatu perangkat komputer yang siap di pakai oleh pengguna (Siregar, H.F, dkk, 2018). Aplikasi-aplikasi mobile learning perlu memperhatikan berbagai macam aspek. Salah satunya bagaimana caranya suatu aplikasi mengemas materi seringan dan semenarik mungkin sehingga memudahkan pelajar dalam pembelajaran.

            Ruangguru, Zenius, Pahamify merupakan aplikasi mobile learning yang bergengsi saat ini, aplikasi-aplikasi ini memuat materi-materi video maupun text dari mulai SD sampai SMA se-drajat dalam satu sistem yang mudah diakses dimanapun. Aplikasi-aplikasi ini juga mengedepankan kemudahan dalam pemakaian aplikasi salah satunya melalui penyajian user interface yang menyesuaikan dengan generasi z. User interface adalah tampilan visual terstruktur dalam suatu website atau aplikasi. User interface yang disajikan memakai konsep student-friendly agar pelajar lebih fun dalam proses pembelajaran. Tak hanya sekedar materi video dan text, aplikasi-aplikasi ini juga menawarkan berkomunikasi langsung dengan seorang pemateri secara daring untuk memudahkan pelajar.

            Ambil contoh ketika seorang pengajar berhalang hadir ke kelas maka dipastikan pembelajaran mengalami hambatan, maka dengan hadirnya mobile learning membuat pengajar dan pelajar tidak memiliki alasan untuk memberhentikan pembelajaran. Saat pengajar tidak bisa hadir ke kelas untuk memberikan tugas, melalui medium seperti Zoom, Google Meet, dan WhatsApp, pengajar bisa memberikan tugas kepada para pembelajar melalui internet saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun