Mohon tunggu...
Wahid Hasyim
Wahid Hasyim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Broken Home Butuh Kasih Sayang, Bukan Harapan

7 Desember 2022   21:44 Diperbarui: 8 Desember 2022   04:55 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah jatuh ketiban tangga pula, mungkin istilah ini sesuai dengan yang dialami oleh orang yang satu ini. Banyak orang yang memandang anak broken home memiliki prilaku yang kurang baik. Memang hal tersebut tidak salah juga, namun masih banyak juga anak yang mengalami broken home tapi  masih memeiliki sikap baik. FYI, jadi alasan yang melatarbelakangi hal tersebut bukan lain karena mereka itu ingin diperhatikan oleh orang sekitarnya.

Mereka yang mungkin meresa kurang deperhatikan di rumahnya, jadi mereka meluapkan emosi dengan hal yang kurang baik sebagai bentuk pelampiasan dengan apa yang terjadi dengan ayah dan ibunya. Secara psikologis mereka sangat terdampak sekali, bagaimana tidak? Mereka yang seharusnya mendapat kasih sayang kedua orang tua seperti anak pada umumnya, tetapi akibat permasalahan perceraian ayah dan ibunya malah kurang mendapat perhatian. Selain itu, pertengkaran yang kerap terjadi membuat anak secara tidak langsung mengalami depresi dengan apa yang mereka lihat dan rasakan.

Disisi lain anak remaja umumnya memandang temannya adalah segala-galanya, dengan harapan mereka dapat perhatian dari temannya tersebut dan hal ini bukan tanpa alasan. Karena mereka menganggap teman sebagai orang yang dapat memahaminya dan tempat untuk ia bercerita. Oleh sebab itu, tidak sedikit remaja yang terjebak pergaulan bebas  karena salah dalam memilih teman. Yang seharusnya teman adalah orang yang dapat mengarahkan dan memperlakukan temannya dengan baik, tetapi malah memanfaatkannya untuk hal yang tidak baik.

Kasih sayang yang mereka inginkan itu adalah kasih sayang yang tulus dan bukan sekedar harapan belaka, entah itu dari teman atau mungkin orang mereka sukai. alasannya, bukan lain karena mereka di rumah sangat jarang sekali mendapat kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Tentunya mereka tidak mau lagi dan mungkin trauma dengan terjalinnya sebuah hubungan seperti yang orang tuanya alami.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun