Mohon tunggu...
Wahid Hasyim
Wahid Hasyim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Satu Persen Perubahan

20 September 2022   23:37 Diperbarui: 21 September 2022   14:50 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kita sebagai manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari.  Di era saat ini perubahan begitu cepat dan transformasi terjadi di berbagai tempat. Tinggal memilih saja, diri kita sendiri yang mau merubah, atau malah kita yang akan dirubah. Dibutuhkan subuah aksi nyata, bukan sekedar angan-angan belaka. Meskipun yang kita lakukakan tidak memiliki efek langsung yang besar buat lingkungan, tapi kita harus yakin  bahwa sesuatu yang kecil yang dilakukan secara istiqamah akan memiliki efek yang besar kedepannya.

Dalam islam juga telah dijelaskan mengenai sesorang yang terdapat perubahan, stagnan, ataupun malah mines perubahan dalam hidupnya. Hal tersebut dijelaskan dalam hadis Nabi SAW

مَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ خَيۡرًا مِنۡ اَمۡسِهِ فَهُوَ رَابِحُ. وَمَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ مثل اَمۡسه فهو مَغۡبُون. ومَن كان يومه شَرًّا مِنۡ امسه فهو مَلۡعُون

“Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka." (HR. Al Hakim).

Dari hadist tersebut Nabi Muhammad telah berpesan kepada umatnya agar selalu ada perubahan setiap waktunya, agar kita termasuk orang-orang yang beruntung.

Setiap individu memiliki kemampuan dan caranya masing-masing dalam melakukan perubahan dan kita tidak bisa memaksakan terjadinya perubahan yang sama pada setiap orang. Tapi setidaknya kita harus mengoptimalkan kemampuan yang kita miliki agar menjadi orang yang lebih baik lagi kedepannya.

Satu persen perubahan mungkin menjadi  hal yang mudah kita lakukan. Tidak berharap banyak, tetapi setiap waktu diharapkan terus terjadi perubahan yang menuju ke arah yang lebih baik. Untuk merealisasikannya kita butuh sesuatu yang menjadi batu pendorong buat kita, yaitu belajar.

Belajar merupakan aktivitas manusia yang menambah pengetahuan dari pengalaman yang berarti dan memiliki makna tinggi. Sedangkan menurut Cronbach belajar yaitu suatu aktivitas yang ditunjukkan dengan perubahan tingkah laku sebagai output dari pengalaman (Jahja, 2015) .   Dan belajar tidak salalu tentang membaca, berhitung, dan menulis, tetapi kita juga dapat belajar dari lingkungan dan pengalaman yang kita dapatkan. Dari sana kita dapat mengambil hikmah, kemudian kita jadikan sebagai pembelajaran dan dapat dipraktekkan secara langsung.

Pengalaman meruapakan guru terbaik bagi kita. baik pengalaman yang mengenakkan maupun tidak. Sehingga kita dapat memperbaiki diri kita apa yang masih kurang dan apa yang harus ditingkatkan. Bukan masalah jika perubahan yang kita lakukan tidak langsung berdampak pada lingkungan sekitar, yang terpenting bagaimana diri kita sendiri bisa berubah dan bertambah baik setiap harinya.

Jadi kita harus terus mau berubah dan memperbaiki diri kita. Tidak mengapa jika perubahan yang kita lakukan cuman 1%. karena suatu hal yang kecil akan menjadi besar jika dilakukan dengan konsisten.

References
Jahja, Y. (2015). PSIKOLOGI PERKEMBANGAN. JAKARTA: PRENADAMEDIA GROUP.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun