Kopi dari Hulu ke Hilir

siapa yang belum mengetahui apa itu kopi? pasti siapapun tahu apa itu kopi, namun bagaimana kopi ini bisa menjadi minuman favorit masyarakat, tanpa mengenal umur dari muda hingga tua, penikmat kopi pasti ada di antara umur mereka, apalagi kalau sedang mengerjakan sesuatu lalu merasakan kantuk, minuman utama untuk menghilangkan kantuk pilihan terbaik ialah kopi.

namun, hanya beberapa orang yang tau proses kopi dari awal di petik hingga dapat diminum, kebanyakan orang hanya meminum dan menikmatinya saja.

ada beberapa hal yang perlu diketahui, jerih payah yang di lalui oleh petani kopi dan banyak proses hingga kopi dapat di seduh dan di nikmati oleh para penikmat kopi.

saya mendapat banyak pelajaran tentang kopi tersebut di Temanggung, tepatnya di Wonoboyo. Temanggung adalah pemasok kopi robusta terbesar, sudah banyak kabar jika Temanggung merupakan jagoan kopi robusta di Indonesia.

ada beberapa jenis kopi yang saya pelajari, yaitu Robusta dan Arabica jadi apa bedanya, Robusta adalah yang kebanyakan orang minum, mempunyai cita rasa lebih ke pahit dan fisik dari biji robusta lebih besar.

berbeda dengan arabica yang memiliki rasa lebih ke masam dan jarang di sukai orang pada umumnya.

ada beberapa proses yaitu fullwash, natural, honey, wine jadi apasih bedanya?

fullwash, Ceri kopi yang telah matang akan tenggelam ke dasar bak, sedangkan yang belum matang akan mengapung. Proses perendaman ini dapat memakan waktu hingga 12 jam dengan penggantian air rendaman di jam ke-6. Kemudian, ceri kopi terpilih akan dijemur kurang lebih 3-4 minggu hingga kering. 

proses fullwash (sumber: devilsheadcoffee.ca)

Natural,proses pengeringan kopi langsung dengan buahnya. Intinya, buahnya dipetik dari pohon, lalu langsung dikeringkan di bawah sinar matahari. Lalu saat proses pengeringan, lapisan ini masih menyerap kelembapan dari udara sehingga membuat jadi semakin lengket yang mirip tekstur madu.

honey, buah kopi dikupas dan dikeringkan dengan lapisan mucilage yang masih menyelimuti biji kopi tersebut. Lalu saat proses pengeringan, lapisan ini masih menyerap kelembapan dari udara sehingga membuat jadi semakin lengket yang mirip tekstur madu.