Kisah seorang Prof. Ahsin, dengan perjuangan dan roadmap penelitian panjang tentang anemone laut sejak tahun 1998 sampai 2017, mengantarkan Prof Ahsin merintis bisnis anemone laut untuk memasok pasar ekspor lewat Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) Anemon Laut Ornamen yang didanai Kemrisitek dikti tahun 2017.
Kesungguhan bapak Prof Ahsin di bidang riset anemone laut yang dilakukan, sudah tidak diragukan lagi. Mungkin beliaulah satu-satunya di Indonesia yang secara konsisten melakukan riset anemone laut dari berbagai aspek dengan road map yang jelas. Riset Magister (S2) tahun 1998 dan Doktor (S3) tahun 2009 semuanya dengan topic anemone laut.Â
Prof Ahsin telah memperlihatkan temuan dan keahliannya dalam bidang anemone laut. Berbagai hibah kompetitif nasional telah beliau dapatkan semuanya dengan topic anemone laut. Tahun 2003, 2005, dan 2005 beliau telah berhasil mendapat hibah bersaing, tahun 2008 mendapatkan hibah Insintif Riset Dasar, tahun 2008, 2009, 2010, 2011 mendapatkan hibah penelitian fundamental, tahun 2013, 2014, 2015 mendapatkan hibah penelitian Strategis Nasional (Stranas), tahun 2014, 2015, mendapatkan hibah Insentif Riset Sinas, dan tahun 2016, 2017 mendapatkan hibah Insinas Riset Pratama Individu, dan hibah-hibah lainnya termasuk hibah pengabdian.
Atas prestasi penelitian yang panjang maka Prof Ahsin mencoba melakukan hilirisasi riset yang lebih bersifat aplikatif. Beliau mencoba mengaplikasikan teknologi yang telah didapatkan untuk dapat diterapkan di masyarakat. Lewat Program PPUPIK Kemristek dikti ini beliau memulainya. Program ini merupakan salah satu Program Pengabdian Masyarakat yang ditawarkan oleh kemristek dikti secara kompetitif dan beliau keluar sebagai salah satu pemanangnya dan satu-satunya pemenang yang didapatkan oleh Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Lewat PPUPIK ini Prof Ahsin melakukan kegiatan budidaya anemone kemudian memasarkan kepasar ekspor. Dalam pelaksanaannya beliau menggandeng dan melibatkan secara aktif mahasiswa IlmuKelautan yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa IlmuKelautan (Himagenika) ULM. Pelibatan mahasiswa ini menjadi prioritas utama Prof Ahsin karena Program ini berbasis kampus untuk menumbuhkan jiwa wirausaha kepada mahasiswa terutama wirausaha di bidang kelautan.
Mengingat anemone laut ini memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi di pasaran internasional maka pemilihan komoditi anemone ini mejadi sangat urgen dan relevan. Urgen karena populasi anemon di alam sudah sangat terdegradasi akibat tingginya intensitas penangkapan untuk memenuhi pasar ekspor.Â
Sebagai contoh jenis anemone merah (red carpet anemone) dapat mencapai Rp 3.500.000 / ekor. Jenis-jenislainnya bervariasi mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 3.000.000 / ekor. Relevan karena pakar anemone laut telah dimiliki oleh ULM yaitu Prof Ahsin telah berhasil menemukan teknologi reproduksi aseksual secara fragmentasi dan saat ini telah didaftarkan patennya di Kemenkumham RI tanggal 16 Desember 2016 dengan nomor P00201608642Sebagai implementasi kegiatan PPUPIK anemone laut ornamen, maka pada tahun 2017 Prof Ahsin telah membangun 2 pusat kegiatan, yaitu Pusat budidaya anemone laut di DesaTelukTaming yang berjarak 450 km dari Kampus Ilmu Kelautan ULM dan Pusat pemasaran di kampus Ilmu Kelautan di Banjar baru dalam bentuk Unit Usaha Mahasiswa Ilmu Kelautan.Â
Kultur anemone dilakukan di DesaTeluk Tamiang, pemasarannya dilakukan di Unit Usaha Mahasiswa Ilmu Kelautan di Banjar baru. Saat ini produk telah dipasarkan lokal, antar  pulau dan ke eksportir Makassar. Berbagai inovasi pemasaran sedang digarap. Saat ini sedang menggarap pemasaran online dan merintis pasar ekspor.Â
Bagi yang berminat dengan produk anemone laut dapatmengunjungi Stand Pemasaran Anemon laut di Unit Usaha Mahasiswa Ilmu Kelautan-PPUPIK AnemonLaut Ornamen yang beralamat Kampus Ilmu Kelautan. Jalan A. Yani Km 36 Banjar baru Kalimantan Selatan  atau email ppupik@unlam.ac.id.Â
