Mohon tunggu...
Wahadah Atika
Wahadah Atika Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Semoga bermanfaat!!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Mengambil Keputusan dari Memiliki Mainan, Ibu Malah Menyeret Anaknya

11 Mei 2020   00:25 Diperbarui: 11 Mei 2020   02:34 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak orang tua yang membuat pilihan berbahaya yang dapat mempengaruhi kehudupan anak-anaknya. Salah satunya yakni pada hal sepele akan kesempatan anak dalam memilih mainan yang ia sukai, dan kebanyakan peran orang tua saat itu terutama ibu-ibu pada kalangan ekonomi menengah malah memarahi anak untuk tidak membelinya atau memarahinya karena tidak ada uang yang cukup. Sehingga banyak ibu-ibu penilainnya pada emosi mereka dari pada mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.

Hal tersebut merupakan tindakan yang salah bagi orangtua, karena dapat berdampak pada perkembangan anak dimasa yang akan datang dalam mengambil keputusan yang bertanggungjawab. Oleh sebab itu alangkah baiknya jika orangtua mengajarkan anak dengan memberi kesempatan dalam mengambil keputusan untuk memilih sejak dini. Karena mendiskusikan pilihan anak sejak dini akan mempengaruhi tujuan masa depan anak. Jadi orangtua pun terutama ibu harus berperan sesuai dengan kebutuhan anak, yakni dengan menetukan tindakan yang bijak dalam keinginan anak. Sehingga keputusan orangtua dalam bertindak juga menjadi pelajaran bagi anak dalam memilih keputusan yang baik. Hidup memang pilihan, oleh karena itu kita harus berani mengambil keputusan baik itu hal sepele maupun hal penting. Namun banyak orang salah dalam menerapkan hal ini, sering terjadinya kesalahan dalam mengambil keputusan akibat emosional yang tak terkontrol tanpa memikirkan resikonya.

Adapun menurut CASEL mendefinisikan mengambil keputusan yang bertanggung jawab merupakan, kemampuan dalam membuat pilihan konstruktif tentang prilaku pribadi dan interaksi sosial yang berdasarkan standar etika, masalah keselamatan, dan norma sosial. Dengan kata lain, dapat mengevaluasi realistis dari konsekuensi tindakan, dan pertimbangan kesejahteraan diri sendiri dan orang lain. Lalu bagaimana tahapan yang benar untuk lebih mudah dalam menggambil keputusan? Berikut beberapa tahapan dalam mempermudah menggambil keputusan yang bertanggungjawab:

1. Mengidentifikasi Masalah

Orangtua harus memahami dan mengetahui masalah secara detail, apakah masalah itu baik atau buruk dan berdampak positif atau negatif, mampu mengidentifikasikan masalah pada anak, sehingga anak tau situasi yang terjadi dan apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan.

2. Menganalisis Situasi

Setelah mengidentifikasikan masalah, anak dapat belajar menganalisis sesuatu dari berbagai sudut, mengidentifikasikan apa dan mengapa masalah itu terjadi. Lalu bagaimana cara mengatasinya dan disini orangtua sangat diperlukan dalam memahami peran anak dalam situasi berkembang.

3. Menyelesaikan dan Memecahkan Masalah

Di tahap ini anak dapat mengembangkan dan mempraktikkan metode untuk memecahkan suatu masalah, sehingga anak mampu berfikir kreatif, inofatif, dan inspiratif.

4. Mengevaluasi dan Menyampaikan Pendapat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun