Mohon tunggu...
Wafiqah Sakhi Amanta
Wafiqah Sakhi Amanta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi

Artikel Materi Kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penjelasan terkait Kebudayaan dengan Agama Islam

13 September 2021   04:29 Diperbarui: 13 September 2021   07:27 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam  adalah  agama  yang  diturunkan  kepada  manusia Tuhan Yang Maha Esa  sebagai  rahmat  bagi seluruh alam  semesta.  Ajaran dan pedoman di dalam agar islam selalu  membawa  ke-maslahatan bagi manusia di muka bumi ini. Dimana Allah SWT telah berfirman dalam Al-qur’an bahwa “Kami  tidak  menurunkan  al-Qur’an   kapadamu  supaya  kamu  menjadi susah.” 

Maksud dari kalimat ini bahwa umat manusia yang ingi mengikuti petunjuk dalam al-qur’an akan dijami oleh Allah bahwa kehidupan yang diberikan bahagia dan sejahtera di dunia dan akhirat. Sebaliknya kepada mereka yang menghindari mencela ajaran islam akan mendapat kehidupan yang sempit serta penuh penderitaan.

Kualitas  manusia  berkaitan  dengan hal-hal  berikut. 

Pertama, berkenaan  dengan  kekuatan  iman yang merupakan  kepercayaan terhadap Allah dan seluruh ciptaannya di alam semesta. Kemantapan  iman  yang benar merupakan penentu nilai hidup manusia. Iman yang benar akan bertumpu pada keyakinan tauhidullah, lalu mendorong untuk berbuat amal shaleh menuju ridha Allah S W T.

Berikutnya berkaitan dengan kehendak untuk beramal saleh.  Amal  saleh  menuntut  adanya  ketaatan  terhadap  Allah dan hak-hak nya di kehidupan bermasyarakat. 

Manusia  merupakan  mahluk  sosial  yang sama-sama memiliki  hak  dan  kewajiban  yang berbeda-beda setiap individu. Tolong-menolong dalam kehidupan sosial masyarakat harus selalu dilestarikan keberadaannya dan dapat bersama bersama untuk  mengangkat  kepentingan  hidup  bersama, tidak rakus, dan harus memelihara kelestarian lingkungan hidup.

Lalu yang ketiga Ilmu  pengetahuan, yakni elemen terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan adaya pengetahuan manusia dapat berfikir dan tidak terkena dampak dar suatu kebodohan. 

Agar bisa menerapkan amal saleh memiliki perbedaan pandangan darii setiap, ilmu pengetahuan mutlak diperlukan sebagai sarananya. Mulai dari belajar menulis dan membaca,  manusia  dapat  mencatat serat mencari segala  sesuatu  yang  dijumpai  di  alam  raya  ini.  Bagi manusia yang memiliki ilmu, Allah berjanji akan mengangkat derajatnya setinggi-tingginya. 

Ilmu memiliki nilai sentral di samping iman. Hal ini dapat dibuktikan dengan sabda Nabi Muhammad SAW yakni:”Barang siapa yang menghendaki dunia,  pelajarilah  dengan  ilmu,  dan  barang  siapa  yang  menghendaki  akhirat,  carilah  dengan  ilmu,  dan  barang  siapa  yang  menghendaki keduanya, kejarlanya dengan ilmu.” Dalam hal ini, keilmuan seseorang sangat berpengaruh dengan kebudayaannya. Budaya yang telah melekat pada masyarakat saat ini harus terus berhadapan dengan fenomena kehidupan yang keras.

1. Makna Islam dan Kebudayaan

Istilah kata Islam berasal dari kata aslama yuslimu islaam artinya menerima dan memeluk Islam, dengan kata dasar yakni salima yang berarti selamat & sejahtera. Makna dari kata Islam adalah berserah diri, patuh dan ta’at dan menjalankannya atas kehendak Ilahi. Islam adalah satu sistem aqidah, akhlak, dan syari’ah yang mengatur hidup kehidupan manusia dalam berbagai hubungan. Ini memiliki makna bahwa islam merupakan agama yang menyatakan keta’atan kepada Sang Pencipta melalui kitab al-Qur’an sebagai panduan yang dijaga kebenarannya oleh Allah SWT. 

Selain itu islam juga merupakan nama bagi agama yang dikirim Tuhan dengan perantara wahyu kepada Nabi Muhammad SAW untuk dikembangkan kepada umat manusia seluruhnya dan sepanjang masa. Pedoman pokok dan sumber hukum dalam agama Islam ialah Kitab Suci al-Qur’an serta hadis nabawi atau sunnah rasul yang dijelaskan dengan perkataan, perbuatan dan contoh teladan dari Nabi Muhammad SAW.

Banyak pihak yang beranggapan bahwa agama ialah sebuah nilai dasar atau hak dasar setiap individu dimana salah satunya adalah bebas menjalankan agama pilihannya. Tidak boleh terjadi paksaan kepada siapapun dalam memilih agama yang dipercayainya, sebagaimana Allah mengatakan: “Tidak ada paksaan dalam agama, kebenaran tampak jelas dari kesalahan ...” 

Islam ibarat istana, memiliki fondasi aqidah dan bertiang ibadah yang ikhlas serta berfungsi membentuk perilaku dan akhlak yang mulia bagi seorang muslim. Islam mempunyai konsep keseimbangan antara kepentingan dunia dan akherat, sehingga berfungsi menguatkan dan menjaga bangunan Islam demi kemaslahatankedua kepentingan tersebut.

Kemudian adapun kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta yang artinya buddhayah yakni bentuk jamak dari budi atau akal. Budi mempunyai arti akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan “daya” berarti hasil karya cipta manusia. Dengan demikian, kebudayaan adalah hasil dari kegiatan & penciptaan akal budi manusia, seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Ahli sejarah menyimpulkan kebudaaan sebagai warisan atau tradisi yang ada dari nenek moyang zaman dahulu. Menurut Koentjaraningrat, unsur-unsur universal dari semua kebudayaan yang ada di dunia ini yakni sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup, dan sistem teknologi dan peralatan. Dari ketujuh unsur dala kebudayaan ini dapat implementasikan dalam nilai-nilai pendidikan serta konteks kehidupan sosial.

2. Hubungan Islam dan Kebudayaan

Agama adalah unsur yang dapat dibedakan dengan budaya, tetapi tidak dipisahkan. Agama bernilai mutlak, tidak akan bisa berubah karena perubahan waktu dan tempat dan ketentuannya yang telah tetapkan oleh Allah. Sedangkan budaya yang berdasarkan agama saja dapat berubah dari waktu ke waktu dan tempat menyesuaikan dengan keadaan yang ada. 

Karena itu, agama adalah kebutuhan primer, di sisi lain budaya adalah kebutuhan sekunder. Budaya bisa merupakan ekspresi hidup keagamaan. Dapat dikatakan, kebudayaan merupakan hasil karya, rasa, dan cita-cita manusia yang dapat berubah setiap waktu, ruang dan tempat. Dengan adanya budaya, kehidupan manusia menjadi lebih terarah dan mendapat tempat yang semestinya dimata manusia itu sendiri.

Selain itu, Islam bukan produk budaya, namun budaya timbul dapat terinspirasi dari efek adanya agama itu sendiri. Islam dalam menghadapi budaya yang ada memberi batasan- yang jelas dalam implementasinya. Kenyatan didalam sejarah, agama dan kebudayaan dapat saling mempengaruhi, karena terdapat nilai dan simbol. 

Agama adalah simbol nilai ketaatan kepada Tuhan dan kebudayaan mengandung nilai dan simbol supaya manusia bisa hidup di dalamnya. Agama memerlukan sistem simbol, dengan kata lain agama memerlukan kebudayaan agama. Hal ini menunjukkan hubungan antara agama dengan budaya yang sangat erat. Agama tanpa kebudayaan dapat bekembang sebagai agama itu sendiri, namun tanpa kebudayaan agama sebagai kolektivitas kehidupan tidak akan mendapat tempat.

Agama dan kebudayaan mempunyai persamaan, yakni keduanya adalah sitem nilai dan sistem symbol. Keduanya mudah sekali terancam setiap kali ada perubahan. 

Agama dalam perspektif ilmu sosial merupakan sistem nilai yang memuat sejumlah konsepsi mengenai konstruksi realitas, berperan besar dalam menjelaskan struktur tata normatif dan tata sosial serta memahamkan dan menafsirkan dunia sekitar. 

Sementara seni tradisi merupakan ekspressi cipta, karya, dan karsa manusia (dalam masyarakat tertentu) yang berisi nilai-nilai dan pesan-pesan religiusitas, wawasan filosofis, dan kearifan lokal (local wisdom). Baik agama maupun kebudayaan, sama-sama memberikan cara pandang berbeda dalam menyikapi kehidupan agar sesuai dengan kehendak Tuhan dan kemanusiaannya. 

Misalnya, saat menyambut anak yang baru lahir, agama memberikan wawasan melaksanakan aqiqah untuk penebusan anak tersebut. Sementara kebudayaan yang dikemas dalam marhabaan dan bacaan memberikan wawasan dan cara pandang lainnya, tetapi memiliki tujuan yang sama, yaitu mendo’akan kesalehan anak yang baru lahir agar sesuai dengan harapan ketuhanan dan kemanusiaan. 

Lalu ada juga upacara tahlilan, baik agama maupun budaya lokal dalam tahlilan sama-sama saling memberikan wawasan dan cara pandang dalam menyikapi orang yang meninggal. Dengan demikian, antara keduanya saling melengkapi dalam rangka keharmonisan kehidupan manusia. Oleh sebab itu, intinya agama dan kebudayaan merupakan  subjek dan objeknya sama-sama terdapat pada diri manusia.

3. Ciri-Ciri Kebudayaan yang Islami

Kebudayaan memiliki ciri Islami yang berlandaskan kepada ajaran agama Islam dengan dua sumbernya yaitu Al-Quran dan Hadits. Dengan demikian sema kegiatan budaya tersebut harus merujuk kepada ajaran agama. 

Ciri lain kebudayaan Islam adalah terjadi hal yang sama rata antara sisi  kebutuhan dunia/materi dan akhirat/ukhrawi. Menurut para pakar kebudayaan, ciri-ciri sebuah kebudayaan adalah seperti penyebaan teknik pertanian, pengairan yang sistematik, peternakan, pengkhususan kerja, urbanisasi, terbentuknya negara, munculnya kelas sosial, tulisan, perdagangan, dan revolusi penciptaan.

Selain itu, ciri lain dari kebudayaan Islami adalah terkandung 3 unsur didalamnya seperti akidah, akhlak, dan ilmu. Akidah sebagai kepercayaan sepenuhnya kepada Keesaan Allah. 

Ciri ini dibutuhkan dalam kebudayaan Islam karena selain melahirkan masyarakat yang menekankan kepada aspek kebendaan secara faktual juga menekankan aspek rohani didalam kehidupan, dengan itulah dapat imbangkan kepentingan kedua-duanya. Akidah menjadi lambang dasar hubungan bagi semua muslim dunia, sebagai satu saudara. 

Akhlak dan ilmu juga sangat penting keberadaannya dalam kebudayaan Islam. Islam sejak zaman Nabi Muhammad hingga kini. Bahkan untuk mengatasi masalah akhlak diberikan penekanan intens didalam Al-Quran.

Ciri lain kebudayaan Islami berikutnya adalah adanya sifat yang universal, terbuka dari semua bidang, mampu melewati semua zaman, tedapat toleransi, dan juga integrasi dalam berbagai perbedaan yang alami. Islam menyumbangkan dasar bagi bersatunya berbagai perbedaan bangsa dan negara. Sudah terbukti dalam sejarah bahwa kebudayaan Islam melintasi ruang dan waktu sepanjang zaman bagi peradaban dunia. 

Pandangan Islam terhadap manusia dan kebudayaannya terdapat dalam AlQuran Surah Al-Hujurat:13 yang artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan dan Kami menjadikan kamu bangsa  supaya kamu berkenal-kenalan, sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang-orang bertakwa di antara kamu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun