Mohon tunggu...
Abd Haris
Abd Haris Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Karangwidoro Pasca Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Perumahan

7 Mei 2018   22:14 Diperbarui: 7 Mei 2018   22:45 2216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Manusia  pada  dasarnya  adalah  makhluk  sosial,  dimana  mereka memiliki  naluri  untuk  hidup  dengan  orang  lain. Adanya  hubungan  yang mereka  lakukan,  kemudian  timbullah  kelompok-kelompok  sosial  yang terbentuk  karena  adanya  persamaan  kepentingan.  Biasanya  kelompok sosial yang lebih luas dapat disebut dengan masyarakat (Soekanto, 2012). Suatu masyarakat akan selalu bersifat dinamis, dimana mereka akan selalu berkembang dan terus  berkembang  seiring  dengan  berjalannya  waktu.  

Dinamika  peradaban  manusia  dalam sejarahnya  selalu  tumbuh  dan  berkembang secara  dinamis  sejalan  dengan  perubahan-perubahan  yang  terjadi    dalam  setiap  sejarah kehidupan  manusia  itu  sendiri.  Sebagai makhluk  yang  terus  mencari  dan menyempurnakan dirinya, manusia senantiasa berusaha  dan  berjuang  memenuhi  kebutuhan hidupnya  untuk  tetap  eksis  dan  "survive"  di tengah  kebersamaannya  di  tengah  manusia lainnya (Marius, 2006).  Perubahan  dalam masyarakat pada prinsipnya merupakan suatu proses yang  terus-menerus, artinya  bahwa  setiap  masyarakat  pada  kenyataannya  akan  mengalami perubahan  itu, akan tetapi perubahan antara masyarakat yang satu dengan yang  lainnya  berbeda.

Suatu  proses  perubahan  sosial  dapat  terjadi  secara  sengaja  dan  tidak sengaja.  Perubahan  yang  disengaja  adalah  perubahan  yang  telah direncanakan sebelumnya oleh anggota masyarakat. Perubahan yang tidak disengaja  adalah  perubahan  yang  terjadi  di luar  pengawasan masyarakat dan  menimbulkan  akibat  yang  tidak  disangka  sama  sekali (Soekanto, 2012). 

Berdasarkan dimensinya, perubahan sosial masyarakat terdiri dari perubahan sosial struktural dan perubahan sosial kebudayaan. Contoh dari perubahan sosial adalah perubahan kehidupan masyarakat pasca diadakannya konversi tanah dari yyang sebelumnya lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian.

Tanah merupakan sumberdaya strategis yang memiliki nilai secara ekonomis. Saat ini, jumlah luasan tanah pertanian tiap tahunnya terus mengalami pengurangan. Berkurangnya jumlah lahan pertanian ini merupakan akibat dari adanya peningkatan jumlah dan aktivitas penduduk serta aktivitas pembangunan. Hal tersebut mengakibatkan permintaan akan lahan pun meningkat. 

Pada akhirnya, terjadilah konversi lahan pertanian ke non pertanian seperti perumahan, industri, dan lain sebagainya untuk memenuhi permintaan yang ada. Konversi lahan yang terjadi tidak lepas dari kepentingan berbagai pihak seperti pemerintah, swasta dan komunitas (masyarakat).

Salah satu desa yang mengalami perubahan sosial tersebut adalah Desa Karangwidoro Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Desa tersebut merupakan desa yang mengalami perubahan sosial akibat alih fungsi lahan yang dilakukan oleh pihak perusahaan asing. Desa Karangwidoro mulanya merupakan desa pertanian. 

Luas tanah yang digunakan sebagai lahan pertanian lebih luas jika dibandingkan dengan luas tanah yang digunakan untuk rumah warga. Keasrian Desa Karangwidoro serta letaknya yang tidak terlalu jauh dari pusat Kota Malang menarik perhatian pengusaha asing untuk memanfaatkan lahan yang ada disana.

Hilangnya lahan pertanian mempengaruhi pola kehidupan masyarakat Desa Karangwidoro. Saat masih memiliki lahan, masyarakat secara keseluruhan melakukan kegiatan mencari sumber penghidupan dari sektor pertanian. Baik itu sebagai petani maupun sebagai buruh tani. Karena keseluruhan bekerja di sektor pertanian, maka secara tidak langsung masyarakat melakukan proses interaksi ketika mereka sedang bertani di lahan pertanian mereka. 

Namun, kelemahannya adalah mereka banyak berinteraksi ketika bekerja namun ketika pulang bekerja mereka sangat jarang melakukan interaksi. Mayoritas ketika pulang bekerja dari sawah telah capek, sehingga masyarakat lebih memilih untuk beristirahat jika memang tidak ada keperluan yang benar-benar penting. (Adham, 1983) Manusia hidup dalam dunia yang terus berubah. 

Masyarakat dan kebudayaannya terus menerus mengalami perubahan-perubahan, kebiasaannya, aturan kesusilaannya, hukumnya, lembaga-lembaganya, terus berubah, dan semua perubahan-perubahan ini mengakibatkan perubahan lain lagi, secara timbal balik dan berbelit-belit. Perubahan ini langsung terus menerus, walaupun kecepatan perubahannya tidak selalu sama, sehingga pada masyarakat yang seakan akan bersifat statis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun