Mohon tunggu...
HIMUN ZUHRI
HIMUN ZUHRI Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan Penulis

Himun Zuhri seorang aktivis yang saat ini sebagai kuli tinta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ketok Palu APBD-P Merangin Masih 'Seksi', Masak Sih KPK Tidak Tertarik

3 Oktober 2022   16:08 Diperbarui: 3 Oktober 2022   16:41 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Paripurna DPRD Merangin, Poto: Himun Zuhri

MERANGIN - Soal APBD- Perubahan Tahun 2022 di Kabupaten Merangin masih cukup seksi untuk dibicarakan, direnungkan, dan dipertanyakan.

Tak perlu jadi pakar keuangan, kita dari kaum awam juga akan bertanya cara itung-itungan pejabat kita dalam menyusun pendapatan dan belanja daerah.

Sebelum perubahan APBD Merangin tahun 2022, bahwa pendapatan daerah diasumsikan sebesar 1,3 Triliun yang bersumber dari PAD dengan target 118 miliar.

Kemudian pendapatan utama daerah dari dana transfer pusat diasumsikan sebesar 1,12 triliun dan transfer provinsi 62,7 miliar dan pendapatan lain yang sah yakni hibah 2 miliar.

Kemudian, belanja daerah sebelum perubahan diasumsikan sebesar 1,28 triliun terdiri dari belanja operasional, belanja modal, belanja tak terduga, dan belanja transfer.

Jika asumsi pendapatan daerah sebesar 1,304 triliun dikurangi dengan belanja daerah sebesar 1,280 triliun, artinya masih surplus atau masih ada saldo uang daerah. Memang, ini baru asumsi.

Jika kita buat contoh setahun ini akan ada uang masuk dikantong kita 100 ribu dan direncanakan beli durian 3 buah dengan harga 60 ribu dan beli bedaro 3 canting 15 ribu dan duku 1 kg 15 ribu, jadi masih ada sisa uang 10 ribu.

Namun, dalam perjalan uang 100 ribu tak jadi masuk secara utuh, ada tagihan yang belum dibayar, ado rencana kanti nyumbang belum juga di transfer. Jadi pendapatan berkurang.

Karena agak kacau pembukuan, maka tahan diri untuk belanja, beli bae durian 1 buah, beli bedaro secanting dan beli duku tunggu saja dulu, atur ulang pembukuan dan sabar bahwa pencairan belum bisa, kran ditutup.

Nah, terjadilah Perubahan APBD 2022, disesuaikan ulang pendapatan dan belanja daerah biar aktiva dan pasiva pada necara daerah balance alias berimbang, yang masuk dengan yang keluar sesuai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun