Saya Pernah 'Doorstop' Kapolda, Setelah Itu Kapolres 'Doorstop' Saya
Pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2021 saya tiba-tiba langsung teringat kisah Jum'at malam, 9 Juni 2017 silam di Masjid Raya Al Istiqomah Bangko. Saya menjalankan tugas jurnalis dan saat itu bulan Ramadhan.
Malam itu adalah liputan Safari Ramadhan Kapolda Jambi ke Merangin, singkat cerita, saya belum dapat mewawancarai pak Kapolda usai acara sesaat masih di dalam masjid, sebab beliau sepertinya tak punya waktu banyak.
Karena saya butuh konfirmasi, akhirnya saya 'doorstop' pak Kapolda di depan pintu keluar Masjid. Door Stop merupakan sebuah teknik yang dilakukan untuk wawancara kepada narasumber yang sibuk, dengan cara 'mencegat' atau 'menghadang' saat meninggalkan lokasi acara.
Saya masih ingat, dengan dua pertanyaan saya pertama terkait penangangan PETI di Wilayah hukum Polda Jambi khususnya di wilayah Polres Merangin, kedua terkait Satu unit mobil mewah BMW yang diamankan sebagai Barang Bukti (BB) di Polres Merangin.
Yang saya tanyakan ketika itu kepada pak Kapolda yang kebetulan disampingnya ada Pak Kapolres Merangin, "Bolehkah BB mobil yang diamankan dibawa 'hilir-mudik' diluar Mapolres?".
Untuk jawaban pak Kapolda maaf tidak saya tulis, namun yang masih segar diingatan, setelah kejadian itu saya juga di 'doorstop' oleh pak Kapolres di depan pintu pagar atas apa yang saya tanyakan kepada pak Kapolda Jambi.
Dan, itu adalah kisah yang cukup menguji mental saya sebagai pewarta, salah satu kisah wawancara dan pasca wawancara yang paling menegangkan bagi saya selama menekuni pekerjaan sebagai 'kuli tinta'.
Selamat Hari Pers Nasional, 9 Februari 2021.